Author: Ummul Khairi
•Saturday, May 29, 2010


Saya sedikit merasa aneh dengan kebiasaan orang-orang menganggap saya aneh ketika saya hanya terbengong-bengong sendiri atau terkadang beberapa orang melihat saya mengangis seusai shalat.Eh,sebenarnya mereka tidak melihat langsung nangis sesenggukan itu, tapi mereka mengetahui dari mata saya yang cukup merah seusai shalat.Sebenarnya persepsinya seperti ini lebih sering kita lihat pada dunia televisi.Otak-otak manusia sudah di frame, bahwa ketika seseorang menangis artinya ia memiliki masalah yang berat.Ketika ia sedang berpikir artinya harus di bantu dengan menjadi pendengar yang baik.Ah..dunia kapitalis menang akan hal ini.Sebenarnya kita adalah budak-budak dari konsumsi tontonan yang kurang bermutu.

Sebenarnya hal tersebut lumrah dan sering terjadi.Saya sama sekali tidak menyalahkan keadaan tersebut.Terkadang memang masalah berat identik dengan mengeluarkan air mata dan seseorang cenderung melamun.Tapi,di sisi lain saya merasa sangat perlu melakukan hal tersebut.Bahkan kalau boleh, saya harus mengatakan butuh akan hal tersebut.Ada saat seseorang harus berpikir sendiri menjalani semuanya.Saat saya memang tak ada masalah yang tak terlalu berat untuk di pikirkan,pun tak bisa dikatakan ringan untuk diselesaikan dengan segera,di situlah saya merenungi segalanya.Kadang Tuhan memberi hal semacam itu untuk membuat kita lebih dewasa dan melihat banyak hal dari berbagai sisi.Berpikirlah melingkar!Satu lingkaran penuh adalah 360 derajat.Ya,sama persis seperti shalat yang biasa kita lakukan.Seluruh gerakannya membentuk lingkaran penuh.Allahuakbar.Hidup kita adalah shalat kita.

Satu lagi.Menangis..saya hanya bisa tertawa getir ketika ditanya kenapa menangis seusai shalat.Hei..teman,ini murni urusanku dengan Tuhan ku,Allah SWT ku.Jika kau benar-benar membutuhkannya, kau pasti menangis.Anggap lah diri sebagai pengemis di hadapannya.Sesekali kau perlu menangis untuk melunakkan hatimu.Percayalah,sangat indah menangis di hadapannya.Lebih indah dari dunia yang kau jalani.Bahkan, Lebih indah dari melihat orang tua mu bahagia.

Teman,tulisan ini untuk mu..aku baik-baik saja.Jangan khawatirkan aku melebihi dirimu jika kau percaya akan Rabb mu.Anggaplah aku sedang berdialog dengan Rabb Ar-Rahman.Mencintai Nya dalam diam dan tangisku, agar aku hidup untuk hidupku^^

nb:That picture?i don't care it made any senses to the posting or not(n_n)

This entry was posted on Saturday, May 29, 2010 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

2 comments:

On May 29, 2010 at 8:52 PM , Anonymous said...

Sekuat-kuatnya Umar di medan perang sampai kafir dan syaithan takut mendengar teriakannya, meneteskan air matanya ketika berdo'a disepertiga malam dihadapan Allah..

"Tidaklah rasa lelah, sakit, kegelisahan, gangguan dan duka yang menimpa seorang Muslim sampai2 duri yang menusuknya kecuali Allah menghapuskan dosanya karena hal2 tesebut" (HR. Bukhari-Muslim)

Hanya kamu dan Sang Khaliq yang mengetahui dialog itu..
Tangismu bukti Allah selalu bersama..
"La Ilaha Illallah"

Keep Fight n keep spirit ya...
hehe...
smileeeeeeeeeeeeeeeeeee ;)

 
On May 30, 2010 at 1:46 PM , Ummul Khairi said...

Allah juga bersama mu...
ganbatte ne!(n_n)