Hiu
Author: Ummul Khairi
•Friday, December 10, 2010



Sudah pukul 1 dini hari semenjak saya menekan tombol power di laptop. Tapi, sudah lebih dari 24 jam saya memikirkan satu nama, Linda. Hati saya tergerak melenyapkan ego untuk sekedar bertemu dengannya dalam waktu dekat. Enam desember lalu dia menyempatkan untuk mengirim pesan singkat, kira-kira seperti ini "Hiu tersayang, besok 1 Muharram. Jangan lupa baca doa awal tahun ya. Ada di Majmu' Syarif. Semoga Allah menjaga kita". Saya tidak heran lagi kenapa kami-saya dan dia-hanya mengirim pesan singkat semata. Saya tau kesibukannya melebihi kapasitas saya yang terbilang sok sibuk di kampus maupun di rumah. Sahabat yang menemani saya dalam kurun waktu hampir 6 tahun ini, kuliah pada dua universitas yang berbeda dalam tahun yang sama. Dua fakultas yang ia jalani pun masuk dalam grade tertinggi di universitas masing-masing. Ia seorang yang cerdas, fokus, mandiri, anak bungsu dan susah diam jika sudah tertawa :D

Saya sempat kaget ketika ia meminta kesediaan untuk menjadi hiu kecilnya. Saya tak mengerti, kenapa harus jadi hewan karnivor dulu untuk menjadi sahabatnya. Dan, ia pun berkisah. Seekor hiu ukuran besar sekalipun juga butuh semangat dan tenaga ekstra jika ditempatkan pada wadah yang sama dengan hiu berukuran kecil. Lha, kenapa bisa begitu? Jelas bisa begitu. Karena, jika seeokor hiu berukuran besar sendiri di wadah, ia akan diam saja, sebaliknya jika ada teman disampingnya, maka hiu berukuran besar punya semangat lebih untuk saling berkejaran dengan hiu berukuran kecil. Sama halanya seperti hiu, seorang manusia pun tak mampu hidup sendirian. Ia juga butuh semangat untuk hidupnya. Meskipun semangat terlihat kecil di mata orang lain, tapi di mata seorang sahabat mampu menjadikan hal tersebut sebagai sesuatu yang berharga karena seorang sahabat adalah seorang yang terpilih dari sebarang acak yang telah diberi Tuhan pada hidupnya. Filosofi yang sangat menarik!

Sudah cukup lama juga kami tidak bertemu walau hanya untuk sekedar berbagi telinga, tawa, aktifitas dan muraja'ah. Satu hal yang paling memotivasi saya ketika kami berkomunikasi, ia pasti menanyakan "Sudah berapa juz hafalannya?". Saya malu sekali jika harus mengaku, mengingat hafalan di kepala yang tidak bisa di kategorikan banyak. Saat bertemu pun, rindu yang memuncak itupun dihargai sebaik mungkin. Kualiatas waktu! Itu yang paling penting.

Saya menghargai waktunya sebagai kesatuan yang utuh. Artinya saya tidak mengobrak-abrik waktu yang telah ia tentukan untuk segudang agenda yang telah disusun rapi. Saya sangat yakin, Tuhan telah mengatur waktu yang paling tepat untuk seseorang bertemu dan berpisah. Proporsinya sesuai kadar tanpa ditambah maupun dikurang. Sahabat terbaik bukan saja mengingatkan sesuatu dari dekat tapi juga dari jauh. Bukan pula sebuah kuantitas dengan setia menanyai keberadaan dan kabar tiap waktu, tapi sebuah doa yang dirahasiakan. Rahasia karena hanya pendoa dan Tuhan lah yang tau dari tiap lembar kebaikan yang ia pinta untuk saudaranya sendiri. Wajar ketika mencintai saudara yang telah kita pilih berharap balik dicintai. Namun, hal yang mendasar bukan kembali mendapat cinta yang menjadi tujuan akhir. Tapi Tuhanlah yang kita tuju dan syurga menjadi bayaran termahal atas jiwa dan rasa. Jika berharap cinta lebih dari saudaramu sungguh tidak relevan dengan apa yang telah Tuhan berikan, pun tak akan sanggup manusia memberi sebanding dengan apa yang telah diberikanNya. Jika seseorang bertemu lalu berpisah, maka Tuhan telah bermain di dalamnya. Sebuah sifat natural yang tak perlu bantahan.

Sudah berulang kali kami mengagendakan jadwal bertemu, namun lagi-lagi ada yang harus di prioritaskan. Ah, sebenarnya memang skenarionya kami tidak dipertemukan dulu sebelum waktunya. Rindu? Jangan tanya. Saya melangitkan rindu padanya. Ingin sekali bertemunya sambil menyetor beberapa ayat baru. Semoga Tuhan mempertemukan pada saat yang paling tepat.

Sudah larut sekali. Saya butuh istirahat untuk menstabilkan kembali tubuh yang sempat drop lagi pasca keluar dari rumah sakit. Cukuplah "The Gift of A friend" nya Demi Lovato yang juga menjadi original sountracknya Tinker Bell; The Lost Treasure. Lagu ini menggambarkan betapa saya bahagia Tuhan anugrahi seorang sahabat terbaik dunia dan akhirat.
----------------------------
Sometimes You think You'll Be Fine by Yourself
Cause a Dream is a Wish You Make all alone
Its Easy to Feel Like You Dont Need Help
But Its Harder To Walk On Your Own

You'll Change
Inside
When You
Realize

The World Comes To Life
and Everything's bright
From Beginning To End
When You Have a Friend
By Your Side
That Helps You To Find
The Beauty you are
When You'll Open Your Heart and
Believe in
The Gift of a Friend
The Gift of a Friend

Someone Who knows When Your Lost and Your Scared
There through The Highs and The Lows
Someone toCount On
Someone Who Cares
Besides You Where Ever You Go

You'll Change Inside
When You
Realize

The World Comes To Life
and Everythings bright
From Beginning To End
When You Have a Friend
By Your Side
That Helps You To Find
The Beauty you are
When You'll Open Your Heart and
Believe in
The Gift of a Friend

And When your Hope Crashes Down
Shattering To The Ground
You , You Feel All Alone
When You Don't Know Which Way To Go
And There's No signs Leading You home
You're Not Alone

The World Comes To Life
and Everything's bright
From Beginning To End
When You Have a Friend
By Your Side
That Helps You To Find
The Beauty you are
When You'll Open Your Heart and
Believe In
When You Believe In
When you Believe
The Gift of A Friend

This entry was posted on Friday, December 10, 2010 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

21 comments:

On December 10, 2010 at 5:03 PM , riza-rahmi said...

Linda sepertinya sangat menyenangkan. Sampai untk berteman pun punya filosofi menarik :)
semoga lekas bertemu. Coba deh SMS dia dan minta dia baca postingan ini ^^

soundtracknya juga padu sekali, Ayi :)

 
On December 11, 2010 at 8:55 AM , Ummul Khairi said...

Saya email dia kak, tapi sepertinya belum dibaca :D

Eh, ini account baru kah?

 
On December 11, 2010 at 11:11 PM , Anonymous said...

Ayiiiiii... semoga kangen nya terobati ya.. hehehe...

kalo saya pribadi, kadang saya menumpuk rindu yi.. saya jadi inget buku 5 cm yi... ketika mereka memutuskan untuk berjalan sendiri sendiri kemudian mereka bertemu, lalu berbagi cerita... masing-masing punya kejutan tersendiri... dan yang paling saya suka dari pertemuan mereka adalah saat si *lupa siapa namanya* (yang saya inget tokohnya diceritakan gendut), dia lulus kuliah setelah lama tidak lulus-lulus.. yang lainnya juga punya cerita yang menarik...

mudah-mudahan kisah pertemuan kembali ayi dan linda lebih indah dibandingkan kisah pertemuan para sahabat yang dikisahkan di 5 cm.. apalagi persahabatan kalian atas dasar yang tidak main-main.. friendship to heaven.. kekekeke... :D

salam buat linda ya yi...

 
On December 12, 2010 at 3:00 AM , Ummul Khairi said...

Itu buku udah milyaran kali saya liat*lebaaay
tapi setelah saya balik ke bookshop udah keduluan orang. Oh..dirimu mengingatkan lagi sama itu buku, Mba Rifka. Endingnya gimana sih Mba? Mereka gak bersahabat lagi gitu?

Amin, semoga jalan dari Allah mempertemukan kami kembali pada saat yang paling tepat :D

 
On December 12, 2010 at 4:42 AM , Anonymous said...

endingnya mereka punya pasangan masing-masing... si Genta menikah sama Citra (temennya si tokoh cewek dalam lingkaran persahatan mereka).. si yang cewek (yang ditaksir genta) menikah sama salah satu di antara mereka, huruf awalnya Z... si yang gendut (yang lulusnya lama) menikah sama Happy Salma... hahahah... *imajinasi banget :D* .. mereka punya anak, lalu mereka kalo ga salah nyanyi indonesia raya... hehehehee..

yang bikin seru itu adalah saat mereka jalan masing-masing, Ayi... ketika tiap orang memperoleh pelajaran hidup dan memperoleh sebuah pencapaian.. kekekeke...

dan yang paling saya suka adalah saat mereka bertemu lalu mereka msing-msing menceritakan apa yang mereka lakukan selama berpisah dan apa yang mereka dapatkan.. proses perpisahan itu membuat mereka lebih dewasa gitu.. heheheh...

sippp... jalan yang tepat itu pasti ada... mungkin saat itulah saat terindahnya... :)

 
On December 12, 2010 at 8:23 AM , Anonymous said...

mau bikin Ayi penasaran ahh... hehehehe.. eh ini ada quote yang bagus dari 5 cm

Taruh mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu,
apa yg kamu mau kejar…
Kamu taruh di sini… jangan menempel di kening.
Biarkan…
dia…
menggantung…
mengambang…
5 centimeter…
di depan kening kamu…
Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu.
Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari,
kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri,
kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu NGGAK BISA menyerah.
Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh,
bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apa pun itu,
segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri…
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu.
Dan…
sehabis itu yang kamu perlu…
Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,
tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya,
mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya,
lapisan tekad yg seribu kali lebih keras dari baja…
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya…
Serta mulut yang akan selalu berdoa…

 
On December 12, 2010 at 9:58 AM , Anonymous said...

seru juga membacanya seperti di film2, coba hubungi temannya jika sms dan email belum dibalas

 
On December 12, 2010 at 10:31 AM , Meutia Halida Khairani said...

wah, semoga cepat ketemuan ya sama Linda. suruh aja si Linda baca postingan ini biar dia tau kalo kamu kangen bgt sama dia

 
On December 12, 2010 at 11:19 AM , Anonymous said...

auw auw auw... sampek ada soundtrcknya gini. hehehehe
yg penting sehat dulu lah. kalo udah fit kan enak kalo ketemuan. hehehehe

 
On December 12, 2010 at 3:09 PM , Ummul Khairi said...

@Mba Rifka: proses dewasa itu terkadang berliku yaa, tapi serumit apapun itu kedewasaan tetap tidak bisa dibandingkan dengan orang lain. Dewasanya seseorang dari titik ledakan dalam hidupnya sendiri, entah dengan cara apapun itu.

itu quote bener-bener buat saya harus mencari buku 5 cm, duh..makasih banget ya Mba udah di ingatin lagi. Saya seneng :D

 
On December 12, 2010 at 3:26 PM , Ummul Khairi said...

@Marthaandival: Narasi film seperti ini yak?hehe..
Iya saya udah telepon dia dan saya pingin liat ekspresi wajahnya ketika saya publish postingan ini^^

 
On December 12, 2010 at 3:30 PM , Ummul Khairi said...

@Mba Meutia:Ntar ya Mba saya sampein salamnya dari saudara blogger.

 
On December 12, 2010 at 3:31 PM , Ummul Khairi said...

@Kiraitomy: Sengaja mas, ada musik pasti lebih seru. Saat ini saya sudah sehat walau masih perlu istirahat kecil saja.

 
On December 13, 2010 at 5:52 AM , Rezky Pratama said...

ada nanti waktu yang pas untuk bertemu,pasti...

 
On December 13, 2010 at 11:44 AM , Ade Oktiviyari said...

Indah sekali, Yi;)
suka dengan filosofi itu, suka! :D

 
On December 13, 2010 at 12:04 PM , Ummul Khairi said...

@Rezky: Saya juga yakin seperti itu, pasti..

 
On December 13, 2010 at 12:06 PM , Ummul Khairi said...

@Adee: Ayi juga suka De, Linda memang sering memfilosofikan sebuah keadaan :D

 
On December 15, 2010 at 10:24 AM , アミ said...

"sebuah doa yang dirahasiakan. Rahasia karena hanya pendoa dan Tuhan lah yang tau dari tiap lembar kebaikan yang ia pinta untuk saudaranya sendiri",,hmm,, suka banget istilah ini..=)

 
On December 16, 2010 at 7:44 PM , Ummul Khairi said...

Suka? Silahkan dicicipi ya, Kak :)

 
On April 2, 2011 at 8:41 PM , Ruzana Dhiauddin said...

terharu..suatu saat ingin punya sahabat dunia-akhirat juga lah.

 
On April 4, 2011 at 10:34 AM , Ummul Khairi said...

@kak ruzana: pasti kak, sahabat dunia akhirat bukan sembarang orang tapi suatu saat semua orang akan mendapatkannya :)