Author: Ummul Khairi
•Sunday, December 04, 2011

Meski galau ini sudah bertumpuk, meski sesak jika harus jujur menulisnya disini, aku bersyukur. Karena Tuhan selalu adil. Tuhan selalu punya cara terbaik untuk merespon setiap doa. Ada doa yang segera dikabulkan, ada yang ditunda, juga ada doa yang ditangguhkan di akhirat kelak. Jika saat ini doaku ditunda, artinya Tuhan punya rencana lain yang lebih baik dan aku butuhkan. Dimanapun aku berada, aku harus punya cara terbaik untuk terus berusaha, bertawakal juga berpikir positif. Jika nanti doa itu dikabulkan, aku akan tau dari pengalaman dan pembelajaran sebelumnya, bahwa apa yang aku harapkan harus tetap aku kejar. Aku tidak boleh menyerah pada keadaan karena apa yang kudapat adalah sebuah kepayahan. Tuhan mengajak aku berpikir rasional. Jika aku berusaha sekian, maka aku juga dapat sekian bagian. Sedikit atau banyak, baik-buruk, juga seberapa tulusnya niat akan menjadi tolak ukur.

Hidup ini tak ada yang pasti. Hari ini dimalam yang sama aku bisa melihat bintang gemintang. Nanti di tahun berikutnya pada waktu yang sama, belum tentu aku bisa melihat bintang lagi, meski aku berusaha dan berkeinginan kuat untuk melihatnya. Namun, hal ini juga tidak boleh membuat diri pesimis. Ujung-ujungnya kembali lagi pada dua konsep yang berbeda, mana keinginan, mana kebutuhan. Dua-duanya sama baik, tapi kebaikan menurut diri belum tentu baik menurut Tuhan. Lalu, bagaimana membuatnya seiring sejalan?

Memang tidak bisa dikatakan mudah. Tapi percayalah, pada akhirnya kita akan sadar bahwa apa yang Tuhan putuskan itu adalah sebuah kebutuhan yang nantinya berujung kebaikan. Beberapa hari lalu, aku kembali dipertemukan pada orang-orang utusan Allah. Sebenarnya jika kurunut dari semua persoalan hidup dan juga kebutuhan, Tuhan selalu memberiku jalan melalui berbagai orang. Bahkan pada waktu dan tempat yang tak disangka. Aku bersyukur mereka ada. Mereka adalah guru yang sangat berharga. Mungkin mereka atau siapapun di dunia ini tak akan sadar bahwa hal sekecil apapun akan menjadi kebaikan jika dijalani dengan tulus. Jika kita berprinsip suatu saat apa yang akan kita lakukan sekarang akan berdampak di masa yang akan datang, maka hasil itu akan kita alami sedikit demi sedikit dari sesuatu yang tak terduga.

Dunia ini berputar. Dan, tidak akan berhenti hingga hari akhir. Begitu juga hidup. Tidak selamanya bisa menyenangkan juga tidak akan selalu dirundung kesedihan. Hanya diri sendiri yang mengerti apa yang menjadi kebutuhan. Hanya diri sendiri yang mengerti seberapa besar kesulitan yang dihadapi. Aku yakin, suatu hari nanti, Allah akan mengabulkan setiap mimpi. Nanti. Pada waktu yang paling tepat dalam hidupku.

This entry was posted on Sunday, December 04, 2011 and is filed under , , , , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: