Saya sedikit kesulitan dalam menanggapi pertanyaan teman, “Menurutmu, pintar itu apa dan seperti apa?”.Perihal yang membuat ia bertanya seperti itu hanya karena ia menganggap ia kurang di beberapa sisi yang cukup inti.Ia merasa kesulitan mendefinisikan kata “pintar”.Jangankan dia, saya saja sedikit kewalahan dalam menjawab pertanyaan tersebut.Bagiku tak ada jawaban dan indikator yang pasti untuk menjudge seseorang pintar.Hanya saja ia cerdas dalam mengolah kepintarannya.Saya akan mencoba menjawab dengan critical thinking, melihat dari segala sudut.Pintar secara general dapat di artikan: menyesuaikan diri sewajarnya dengan sekitar, mempelajari konsep dan ide-ide baru, serta mampu menyelesaikan masalah.Dari hal tersebut, Howard Gardner dalam bukunya Multiple Intelligences, membagi kecerdasan manusia pada 9 hal yaitu:
• Kecerdasan Logis Matematis.
• Kecerdasan Linguistic verbal.
• Kecerdasan Spasial visual.
• Kecerdasan Musical.
• Kecerdasan Kinestetic ragawi.
• Kecerdasan Naturalis.
• Kecerdasan Intrapersonal.
• Kecerdasan Interpersonal.
• Kecerdasan Spiritual.
Nah,mari kita bahas satu-persatu secara runut.Kecerdasan Logis Matematis (saintis, ilmuwan, dan ahli matematika atau yang bersifat hitungan angka) dan Kecerdasan Linguistic-verbal (penulis,ahli berbahasa dan merangkai kata-kata) yang sering dikategorikan sebagai kecerdasan secara intelektual dan sering dianggap sebagai faktor inti kepintaran seseorang.
Kecerdasan spasial visual (pelayar, arsitek, artis atau tour guide), musical (musisi dan penyanyi), dan kinestic ragawi (penari).Kelima jenis kecerdasan tadi dapat dikelompokkan sebagai kategori ketrampilan yang dimiliki oleh manusia untuk bertahan hidup.
Kecerdasan Naturalis, Intrapersonal (ahli falsafah dan psikologi), dan Interpersonal (psikiater, psikolog, konselor) dapat membantu seseorang menjadi sukses dalam karier, kehidupan berkeluarga, serta hubungan antarsesama manusia dan alam. Kecerdasan ini mencangkup kemampuan membedakan dan menanggapi dengan tepat suasana hati, temperamen, motivasi, serta hasrat keinginan diri sendiri dan orang lain.
Ada juga yang disebut dengan kecerdasan spiritual, yang dapat membantu seseorang untuk menemukan kebahagiaan dalam hidupnya karena sudah menyadari makna dari hidup itu sendiri. Apabila seseorang dapat mengasah kecerdasan spiritualnya, orang itu akan memiliki kelebihan yang terlihat dari integritas, karakter, dan nilai hidup yang dimilikinya.
Tahap kepintaran seseorang itu berbeda-beda,secara umum tahapan tersebut di tentukan dari kemahiran berfikir dan membuat pertimbangan, serta pendidikan semasa kecil dan interaksi sosial dengan yang lain.Karena tiap manusia mengalami perbedaan terhadap tahapan-tahapan di atas maka tiap kepintaran manusia pun berbeda-beda.Kecerdasan yang beragam inilah yang membuat masing-masing orang memiliki kepribadian yang unik sehingga tidak sama dengan yang lainnya. Seseorang bisa memiliki beberapa, bahkan semua kecerdasan tersebut apabila selalu diasah dan dilatih seluruh potensi yang ada pada dirinya.
Ilmu pengetahuan sendiri telah melakukan riset secara produktif dan berkala.Para pakar menamai tiap kecerdasan teori dan matematis sebagai IQ (Intelligence Quotient) dan kecerdasan empati, pemahaman terhadap orang lain, motivasi, sebagai EQ (Emotional Quotient).Secara riset dan bahkan sampai hari ini masih banyak orang menganggap kecerdasan IQ adalah satu-satu nya hal yang mutlak dalam pencapaian kesuksesan seseorang.Namun, apa jadinya jika ia hanya mengandalkan teori-teori serta rumusan angka-angka baku sebagai lambang kesuksesannya dan mengabaikan indikator lain dalam hidupnya?Ia akan menjadi orang yang hanya digerakkan oleh sistem semata tanpa melihat dunia luar.Otaknya telah “terkotak” menjadi wujud perlambangan yang statis.
Ada hal yang lain dalam menunjang kesuksesan seseorang yang seharusnya berbanding lurus dengan teori yang ia pelajari.Ya, kecerdasan EQ.Kecerdasan Naturalis, Intrapersonal dan Interpersonal. Kecerdasan hubungan antarsesama manusia dan alam.Kita hidup berdampingan dengan alam dan manusia itu sendiri.Hidup berarti meminta tapi hidup juga berarti memberi.Dan, apakah hal ini sudah cukup?Bukankah semua hanya berorientasi pada materi semata?Tidak adakah sebuah konsep lain dengan cara pandang berbeda dapat melahirkan sebuah muara selain hanya materi?Bukankah dua konsep itu hanya mengejar kebendaan yang berarti hanya mencakup satu tujuan saja, yaitu amaliah duniawi semata?Tak adakah sebuah konsep akhir menamai sebuah bentuk kecerdasan?
Saya masih akan menjawab dengan ilmu pengetahuan.sebuah bentuk kecerdasan tersebut diberi nama, SQ (Spiritual Quotient).Kecerdasan spiritual merupakan temuan terkini secara ilmiah, yang pertama kali digagas oleh Danah Zohar dan Ian Marshall, masing-masing dari Harvard University dan Oxford University melalui riset yang sangat komprehensif.Pembuktian ilmiah tentang kecerdasan spiritual di paparkan Zohar dan Marshall dalam SQ, Spiritual Quotient (The Ultimate Intelligence, London,2000).Hasil risetnya berupa, kecerdasan SQ berperan 80 % dalam kehidupan sedangkan 20 % lagi adalah IQ.
Riset pengetahuan boleh berbangga akan temuannya, tapi jauh sebelum 1400 tahun yang lalu Rasulullah telah menjelaskan ayat-ayat Nya dalam surat Ar-Rum:30
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”
Fitrahnya manusia adalah makhluk ketuhanan, makhluk yang bertuhan dan memiliki Tuhan yang satu yaitu Allah.Maka, kaitkanlah dengan kecerdasan spiritual yang telah mencakup segala hal akan kelebihan yang terlihat dari integritas, karakter, dan nilai hidup yang dimilikinya.Kekuatan spiritual mampu mensinergikan terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan secara komprehensif.Saya ingin mengutip perkataan BC Gorbes “Ukuran tubuhmu tidak penting;ukuran otakmu cukup penting,ukuran hatimu itulah yang terpenting”.
Bagi saya, cerdas berarti kita telah mengetahui potensi diri.Cerdas berarti kita bisa berbagi.Cerdas berarti tidak membohongi diri.Cerdas berarti menjalani karna cinta.Cerdas berarti menghargai diri dan nilai hidup.Cerdas berarti bersungguh-sungguh.Cerdas berarti tak pernah mengizinkan diri dipengaruhi oleh unsur diluar diri.Cerdas berarti menggunakan hati.Cerdas berarti cerdas mengelola pintarnya.Cerdas berarti ia mengenal siapa Tuhannya, untuk apa dia hidup dan kemana akhir hidupnya.
Nb:Didedikasikan untuk sahabat zikirku Henny Wilda.Kalahkan ketakutanmu.Pekik ia dengan hatimu.Dan, menangislah hanya untuk Rabb mu.Sungguh dunia ini lebih hina dari isak tangis mu untuk Nya...
•Saturday, July 24, 2010
This entry was posted on Saturday, July 24, 2010 and is filed under
Ai De Life
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
15 comments:
hwa, khususan ukhty henny yah :)
oia kk ayii, ada lagi tuh yg harus kita butuhin selain IQ, EQ dan SQ. ada AQ (ADVERSITY QOUTIENT) :D
Pintar itu karena latihan
Saya jadi teringat satu pernyataan John Nash dalam satu fragmen Film A Beautiful Mind, konon katanya ruang kelas itu menumpulkan otak, nyambung tidak yaa? Nyambung aja yaa, kan aktivitas di ruang kelas itu memang terlalu formal 'kan? Tapi masih ada beberapa poin yang bisa diperdebatkan : )
Tidak ada yang bodoh, orang pintar dan cerdas itu, selalu bersunggu-sungguh, moving extra miles, doing extra times :d
@imel:AQ?hm..jelaskan mel,anak psycholog pasti lebih tau
@b'iqbal:ruang kelas itu seperti lab perlakuan,fragmen john f nash hampir sama seperti dalam kisah nyata di buku Totto-Chan;The Little Girl at The Window
wah..saya jadi teringat buku negeri 5 menara ni,going extra miles,artinya tidak menyerah dengan rata-rata,kalau orang belajar 1 jam,dia akan belajar 5 jam,kalau orang berlari 2 kilo,dia akan berlari 3 kilo.Terus, tidak pernah mengizinkan diri dipengaruhi unsur di luar diri,oleh siapapun dan dalam suasana bagaimanapun..
Ayi sudah baca Totto-Chan juga??? You must be a bookworm :D. Saya jadi penasaran, buku apa saja yang sudah dibaca oleh empunya blog ini, dan koleksi buku apa saja yang dimiliki hahaha :))
Kalau buku Matematik favoritnya apa ya?
buku ai belum banyak,orang berilmu juga ai anggap "buku",selebihnya hanya memfungsikan kedua telinga(n_n)
buku matematika?
*berfikir keras...
*sangat keras...
ah ya,buku-buku komputasi lebih menarik,hehehe..
hwaa, film beautiful mind itu film wajibnya anak psikologi. interesting ^^
cocok juga buat fisika-ers..
*ngelirik b'ibal
pintar itu...
menempatkan segala sesuatu pada tempatnya...
pintar itu...
mempersiapkan bekal untuk hari esok...
pintar itu...
to be ...
@muarif: yup, it's a less from apart^^
jujur, tulisan yang sangat inspiratif, kak......
apalagi mejelang pargraf2 akhir makin indah membacanya....
oh iya Ai, semoga sehat selalu yah..
begini loh (maaf OOT), blog saya, jika diizinkan diganti ya.. bukan lagi http://marthaandival.wordpress.com akan tetapi sudah berganti menjadi http://marthaandival.com sekali lagi mohon maaf...
@bang martha: haduh..maaf saya baru buka blog setelah sekian lama karena, err..beberapa masalah klasik, hehe..
ah ya, linknya sudah saya ganti, nanti saya main-main ke rumah baru bang martha ya^^
keren...kereeen.....
tapi saya memilih beruntung, karena gak semua orang pintar dan cerdas bisa beruntung :D
Hwaaa jadi terharu baru baca blog ai setelah bbrp tahun masyaAllah aiii kangennn 😭😢