•Wednesday, October 05, 2011
Ah...tidak kemana-kemana. Masih berada di Aceh. Masih berstatus mahasiswa tingkat akhir, dan masih belum menikah :D
Lama tidak ngeblog jadi bingung mau nulis apa. Bukan masalah ide juga sih. Anyway, selama ramadhan lalu hingga Idul Fitri sampai hari ini, saya punya banyak cerita. Tapi justru bingung harus mulai dari mana. Mungkin sedikit gambar-gambar ini bisa manjadi awal baru tanpa harus mengumbar banyak kata. Ya sudah, dinikmati saja ya :)
ka-ki: Kak Meutia, Ayu, Frau Nova, saya, imel dan putri
Ramadhan tahun lalu saya sempat ikut kelas Jerman. Tahun ini Alhamdulillah masih diberi kesempatan lagi untuk lebih mengenal bahasanya negeri Hitler ini. Keberkahan ramadhan kami tutup dengan buka puasa bersama sekaligus farewell kecil-kecilan. Kebetulan dalam bulan agustus Frau Nova-Deutschlehrerin kami-berulang tahun. Kami menghadiahinya sebuah jilbab BB :D
Ramadhan tahun lalu saya sempat ikut kelas Jerman. Tahun ini Alhamdulillah masih diberi kesempatan lagi untuk lebih mengenal bahasanya negeri Hitler ini. Keberkahan ramadhan kami tutup dengan buka puasa bersama sekaligus farewell kecil-kecilan. Kebetulan dalam bulan agustus Frau Nova-Deutschlehrerin kami-berulang tahun. Kami menghadiahinya sebuah jilbab BB :D
Benar sekali. Gambar diatas adalah sebuah koin. Saking specialnya ini koin sampai saya masukkan dalam kotak khusus. Ada apa dengan koin ini? Hm, i need to keep it till the right time.
Postcard Taiwan ini dari Neng Rifka. Agustus lalu si Neng pulang ke Indonesia. Sebelum pulang saya sempat ditanyai alamat rumah. Saya pikir dianya mau main ke Aceh. Rupanya saya mau dikirimi postcard. Xie xie ni.
Yippi...Alhamdulillah Jurusan Matematika FMIPA Unsyiah dapat mempertahankan akreditasi A. Dan, jurusan kami adalah satu-satunya yang mendapat akreditas A di Pulau Sumatera. Bangga? Tentu saja. Untuk itu, dosen-dosen berinisiatif membuat syukuran dengan mengundang seluruh pihak yang membantu kesuksesan akreditasi tersebut. Salah satunya letting kami. Momen kebersamaan ini mungkin tak akan berlangsung lama, mengingat setiap orang pasti akan menempuh jalan masing-masing. Kenangan seperti ini yang akan saya rindukan.
ki: gumleaf bookmark, makanan kesukaan koala/ ka: tasmanian lavender postcard
Rumah bantuan tsunami di Alue Naga
Tugas akhir, tugas akhir dan tugas akhir. Yup, i'm on it. Tidak muluk-muluk, saya menargetkan pertengahan tahun depan lulus sarjana. Untuk itu, selama semester ini saya harus rajin-rajin membaca buku "wajib", mencari jurnal ilmiah dan berdiskusi dengan dosen pembimbing. Karena tugas akhir saya berhubungan dengan Recovery Aceh dengan kasus sosial dan menggunakan analisa serta hitung-hitungan statistik, saya perlu "buka mata", "buka telinga" lebih lebar untuk study case yang cukup abstrak ini. Saya diperkenalkan oleh pembimbing tugas akhir dengan seorang mahasiswa magister asal Jepang. Namanya Toshikazu Hiwaki. Lingkup daerah yang kami pelajari sama, Banda Aceh dengan tambahan Aceh Besar untuk riset magister Toshi. Untuk itu, selama Toshi di Aceh, kami -saya dan kedua teman lainnya- jalan-jalan melihat bangunan bantuan tsunami. Salah satunya di kawasan Alue Naga ini. Jika kawans ingin tau lebih lanjut, sila membuka Google Earth untuk melihat perbedaan warna atapnya. Dan bandingkan dengan warna atap perumahan Jacki Chan ini.
Tugas akhir, tugas akhir dan tugas akhir. Yup, i'm on it. Tidak muluk-muluk, saya menargetkan pertengahan tahun depan lulus sarjana. Untuk itu, selama semester ini saya harus rajin-rajin membaca buku "wajib", mencari jurnal ilmiah dan berdiskusi dengan dosen pembimbing. Karena tugas akhir saya berhubungan dengan Recovery Aceh dengan kasus sosial dan menggunakan analisa serta hitung-hitungan statistik, saya perlu "buka mata", "buka telinga" lebih lebar untuk study case yang cukup abstrak ini. Saya diperkenalkan oleh pembimbing tugas akhir dengan seorang mahasiswa magister asal Jepang. Namanya Toshikazu Hiwaki. Lingkup daerah yang kami pelajari sama, Banda Aceh dengan tambahan Aceh Besar untuk riset magister Toshi. Untuk itu, selama Toshi di Aceh, kami -saya dan kedua teman lainnya- jalan-jalan melihat bangunan bantuan tsunami. Salah satunya di kawasan Alue Naga ini. Jika kawans ingin tau lebih lanjut, sila membuka Google Earth untuk melihat perbedaan warna atapnya. Dan bandingkan dengan warna atap perumahan Jacki Chan ini.
ki: seluruh panitia THEE 2011/ ka: hadiah dari Janet
Satu Oktober lalu saya dan kawan-kawan kembali disibukkan dengan event sekali setahun, THEE 2011 (Taiwan Higher Education Expo 2011). Konsep acara dan teknisnya sama seperti tahun lalu dan saya kembali bertugas sebagai booth companion. Tahun ini saya mendapat universitas yang berbeda, National Taiwan University of Science and Technology. Sayangnya saya sedikit bad impress dengan universitas tersebut. Nanti saya akan buat satu postingan khusus tentang THEE 2011. Ah...lets talk another part.
Namanya Janet. Dia adalah Chiao Tung's International Admission Office of International Affairs. Yaa...semacam orang yang menangani langsung mahasiswa-mahasiswa international di Chiao Tung University. Tahun lalu saya menjadi booth companionnya di acara yang sama, THEE 2010. Orangnya ramah sekali. Saya pikir Janet sudah lupa dengan saya karena kami tidak saling memberi kabar dalam kurun waktu setahun. Tanpa saya duga, ia masih ingat saya. Malahan saya lebih dulu ditegurnya pada acara THEE 1 Oktober lalu. Setelah bertukar kabar dan menanyakan kesibukan masing-masing, Janet membisiki saya sesuatu.
Mungkin itulah mengapa Janet memberi saya sumpit Jepang. Walau bagi saya semua sumpit terlihat sama, tapi sumpit yang ini beda. Dari seseorang yang ramah dan hanya saya temui tidak lebih dari 10 jam. What a wonderful making friend :)
Hari minggu lalu saya diminta abaty untuk menggantikan pengajian khusus anak-anak. Saya kebagian anak-anak SD kelas 1-3. Saya memberi materi tentang Ibu. Pengajian ini nomaden. Minggu lalu di Museum Tsunami. Meski museum rancangan Ridwan Kamil ini sangat terkenal di Aceh tapi baru minggu lalu saya bisa masuk dan explore langsung. Nah, gambar di atas adalah salah satu tempat pajangan lukisan-lukisan yang menggambarkan dahsyatnya tsunami Desember 2004 silam.
That's all. Selebihnya saya "wajib" menenggelamkan diri pada beberapa rutinitas, kuliah, mengajar, survei, dan tugas akhir. Alhamdulillah, semuanya berjalan seperti yang saya harapkan.
Satu Oktober lalu saya dan kawan-kawan kembali disibukkan dengan event sekali setahun, THEE 2011 (Taiwan Higher Education Expo 2011). Konsep acara dan teknisnya sama seperti tahun lalu dan saya kembali bertugas sebagai booth companion. Tahun ini saya mendapat universitas yang berbeda, National Taiwan University of Science and Technology. Sayangnya saya sedikit bad impress dengan universitas tersebut. Nanti saya akan buat satu postingan khusus tentang THEE 2011. Ah...lets talk another part.
Namanya Janet. Dia adalah Chiao Tung's International Admission Office of International Affairs. Yaa...semacam orang yang menangani langsung mahasiswa-mahasiswa international di Chiao Tung University. Tahun lalu saya menjadi booth companionnya di acara yang sama, THEE 2010. Orangnya ramah sekali. Saya pikir Janet sudah lupa dengan saya karena kami tidak saling memberi kabar dalam kurun waktu setahun. Tanpa saya duga, ia masih ingat saya. Malahan saya lebih dulu ditegurnya pada acara THEE 1 Oktober lalu. Setelah bertukar kabar dan menanyakan kesibukan masing-masing, Janet membisiki saya sesuatu.
"Ai, i have something for you"Lalu ia mengeluarkan sebuah agenda, bookmark dan sumpit Jepang. Saya pikir, pastilah ia membawa hadiah tersebut tidak dengan persiapan khusus karena tiap tahun dan tiap booth menyediakan souvenir gratis bagi para pengunjung. Ternyata saya salah. Sebelum dia ke Aceh, Janet menyempatkan diri bertanya tentang apa yang saya sukai, langsung ke salah satu senior di kampus saya yang sekarang mengambil magister di Chiao Tung, Taiwan. Dan, senior saya mengatakan,
"She is Japanese Lover"
Mungkin itulah mengapa Janet memberi saya sumpit Jepang. Walau bagi saya semua sumpit terlihat sama, tapi sumpit yang ini beda. Dari seseorang yang ramah dan hanya saya temui tidak lebih dari 10 jam. What a wonderful making friend :)
Hari minggu lalu saya diminta abaty untuk menggantikan pengajian khusus anak-anak. Saya kebagian anak-anak SD kelas 1-3. Saya memberi materi tentang Ibu. Pengajian ini nomaden. Minggu lalu di Museum Tsunami. Meski museum rancangan Ridwan Kamil ini sangat terkenal di Aceh tapi baru minggu lalu saya bisa masuk dan explore langsung. Nah, gambar di atas adalah salah satu tempat pajangan lukisan-lukisan yang menggambarkan dahsyatnya tsunami Desember 2004 silam.
That's all. Selebihnya saya "wajib" menenggelamkan diri pada beberapa rutinitas, kuliah, mengajar, survei, dan tugas akhir. Alhamdulillah, semuanya berjalan seperti yang saya harapkan.
6 comments:
Ok, ditunggu cerita-cerinya .. :-)
wooooow.. (masih gak bisa nutup mulut) hebat, baru baca yang ini mah.. seru.. :D
@fahri: wow...the first one^^
i've already posted the stories, Fahrie :D
@mas andy: ya sudah, lanjut baca dulu mas, mumpung fresh from the open :p
kerennnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn ^^\/
@nisa: thank you nisa :)