Kupejamkan mata,menunggu angin menyapa.Megecup sebagian sayap putih ku.Aku bahagia,di altar alang-alang menjulang.Mereka bertingkah seperti anak-anak manusia semu.Ponggah mereka tak ingin kusentuh.Hari itu, matahari tak punya kuasa menjilat kulit ku.Tak segahar biasa nya.Malu ia pada Allah yang tak memberi titah untuk membuat ku panas.Kusinggungkan senyuman kebebasan.Bebas menjadi manusia munafik, bebas berpura-pura dan tak lagi memusingkan dunia dan tetek bengeknya.


Ku buka mata.Tak ada yang melarang ku untuk terbang selamanya.Tak ada yang menyuruhku untuk menjadi bagian dari masa lalu atau menjadi milik seseorang.Aku tak peduli.Karena hari itu Allah memberiku kebebasan untuk melepas sayap ini, untuk selamannya merasakan deru angin menggelayut manja di wajah ku,untuk selamanya merasakan adrenalin berguncang menuai tawa.


Aku siap!perlahan aku bangkit dari dudukan ku.Ku kepakkan sayap ribuan helai sutra.Angin kembali mengecupku dalam.Sudah tak sabar ia nya.Ku bentang kan tangan membalas kecupan angin dan meraih alang-alang.Mereka juga tak punya kuasa atas ponggah nya.Kaki ku perlahan terangkat, tunduk ia atas perintah sentral hati ku.


Aku mulai terbang mencari ketinggian.Aku mulai terbang mencari kebahagiaan.Menukik tajam,menembus gumpalan awan.Turun sedikit menyentuh sungai bening Al-Kausar.Di sebelah sana aku juga menyentuh mata air Salsabila.Lalu, naik tajam menyentuh kembali gumpalan awan.Mereka menulis nama ku.Berputar di negeri yang tak berpenghuni.Allah memberiku 1 dunia untuk kumiliki sendiri.Dia juga membuat istana untukku yang bahkan besarnya hampir sama dengan dunia yang Ia berikan.


Ah...sekarang aku hanya ingin terbang.Menari sesuka ku.Masyuk ku pada angin juga kebebasan.Ada beburung yang ingin mengantar sampai tujuanku.Ku tolak.Aku hanya ingin menikmatinya sendiri dan satu hal ku katakan padanya,aku tak bertujuan.Aku telah mencapai kebahagiaan tertinggi.Allah akan menjagaku dari apa pun,karna aku menjadi bidadari...