Author: Ummul Khairi
•Monday, November 29, 2010


Bagian yang tersulit dalam hidup adalah mencoba mengerti orang lain. Menerima kondisi apa adanya. Beberapa waktu yang lalu, saya seperti disadarkan bahwa saya tak perlu terlalu mengerti orang lain untuk menyenangkan hatinya padahal sebenarnya saya tengah berbohong pada keadaan karena saya pun juga, tidak ingin terlalu dimengerti oleh orang lain. Toh setiap manusia juga punya jalan masing-masing untuk hanya sekedar memahami dirinya. Sayalah manusia itu. Manusia yang bebas menentukan seperti apa saya berjalan esok atau bagaimana tersimpan segala kepedihan jika kepala bereaksi lebih.

Inilah sulitnya. Terkadang Orang-orang di sekeliling ingin tahu semua urusan orang yang dianggapnya dekat tanpa mau peduli apakah ia memerlukan perhatian lebih untuk saat itu. Bagi saya, jika ingin mengerti keadaan seseorang maka tak ada yang lebih baik dan pantas selain menghargai apa yang ingin ia lakukan dan apa yang ia pilih untuk putuskan pada keadaan yang menggelayutinya. Jika ia telah siap, pasti semua keadaan akan berbalik. Menceritakan keadaan transisi maupun bahagia adalah bagian dari sebuah kepercayaan. Bisa jadi, ia ingin bahagia atau memendam luka sendiri. Terkesan terlalu introvert ya? Menurut saya tidak juga. Yang mengetahui baik buruk keadaan diri ya tak lain adalah diri sendiri. Belum tentu ketika berbagi ia merasakan ketenangan. Ini juga bagian tersulit. Cenderung orang-orang yang merasa dekat mengaggap hal tersebut adalah bagian dari penisbatan dirinya dan fungsinya sebagai teman. Hey..sekali lagi, tak semua keadaan personal harus diatasi bersama. Jika tak bertanya lebih jauh dan memberinya ruang sejenak, bagi saya adalah hal yang bijaksana. Inilah yang saya sebut menghargai sebagai bentuk atau konsep menerima sekaligus mengerti keadaan seseorang. Saya yakin sekali, ketika semuanya siap dibagi maka kepercayaan itu akan tumbuh dengan sendirinya.



Seorang teman berujar, kita tak dapat mengerti orang lain hingga hal terkecil. Atau terkadang kita tak perlu mengerti keadaan seseorang. Yang kita perlukan adalah menghargainya, apa yang dipikirkannya, sikapnya dan bahkan apa yang diyakininya. Saya juga setuju. Tak ada yang mengerti keadaan diri selain diri. Tak ada yang lebih tau apa yang terbaik selain diri sendiri.

Saya bukan manusia yang terikat pada hal-hal yang membelenggu tiap jengkal langkah maupun pikiran. Saya manusia independent yang tidak pernah suka mengadopsi cara orang lain bertindak untuk membuktikan laku hidup. Peran yang saya mainkan bernama Ummul Khairi. Itu saya. Bukan orang lain.

More...

Author: Ummul Khairi
•Friday, November 26, 2010



Healing is a simple act of kindness brings such meaning. Based on this song, you heal and you will be healed. When you give, you will receive. It’s Nature’s order.

VERSE 1:

It’s so hard to explain
قد يصعب عليّ أن أعبر

What I’m feeling
عمّا يختلج في قلبي

But I guess it’s ok
لكن اعتقادي

Cause I’ll keep believing
ينبع من إيماني

There’s something deep inside
هناك شيء في الأعماق

Something that’s calling
ينادي

It’s calling you and I
يناديني ويناديك

It’s taking us up high
يرتقي بنا إلى الأعلى

CHORUS:

Healing, a simple act of kindness brings such meaning
الشفاء … قد يتجسّد في عمل بسيط لطيف

A smile can change a life let’s start believing
بسمة قد تغير حياة الإنسان

And feeling, let’s start healing
فلنبدأ بعمل يكون فيه شفاء

VERSE 2:

Heal and you will be healed
شفاء بشفاء .. ومع كل شفاء شفاء

Break every border
اكسر القيود والحدود

Give and you will receive
اعط تُعطى .. فالعطاء يوجب عطاء

It’s Nature’s order
نظام كوني رباني

There is a hidden force
هناك قوى خفية

Pulling us closer
تجذب بعضنا لبعض

It’s pulling you and I
تجذبني أنا وأنت

It’s pulling us up high
تجذبنا للأعلى

CHORUS:

Healing, a simple act of kindness brings such meaning
الشفاء … قد يتجسّد في عمل بسيط لطيف

A Smile can change a life let’s start believing
بسمة قد تغير حياة الإنسان

And feeling, let’s start healing
فلنبدأ بعمل يكون فيه شفاء

MIDDLE 8:

Hearts in the hand of another heart and in God’s hand are all hearts
قلب بين يدي قلب و بيد الله كل قلب

An eye takes care of another eye and from God’s eye nothing hides
عين ترعى عينا .. وعين الله ترعى، و لا شيء عنه يخفى

Seek only to give and you’ll receive
إسع نحوالعطاء… و ستلقى و تعطى

So, heal and you will be healed
إشف.. و سوف تشفى

OUTRO (x2):

قلب بين يدي قلب و بيد الله كل قلب

عين ترعى عينا، وعين الله ترعى

كلمة طيبة صدقة

تبسمك لأخيك صدقه

كل معروف صدقة

اللهم اشف شفاءً لا يغادر سقماً
More...

Author: Ummul Khairi
•Monday, November 22, 2010

Semua ringsut cerita berawal pada malam. Penat lalu pun hanya meretas pada malam. Hingga sekian purnama berlalu, jika teman tak datang maka malampun nelangsa. Wajah-wajah tua yang menetap sesaat di bilik kecil selalu menamainya dengan lelap. Tak perlulah kalian disini jika mengenalnya sebagai pelarian siang. Mereka tak tau saja, sudah berapa milenia kujejaki malam dengan tidak membawa siang. Orang-orang maniak dan candu seperti kalian tau apa?

Mari berlabuh sebentar di negerinya. Duduklah diam-diam. Resapi saja.

Dunia tanpa batas waktu yang sering kau sebut diam, ya itu kami. Semua angkara dan kemunafikan yang menjerat nadi cucu adam dihapus tanpa bekas jika kau tak angkuh pada Tuhan. Kami bekerja tak kenal jeda. Biarlah tusukan dingin menikam asal kau terjaga di sepertiganya. Pintalah apapun. Faqirkan hati agar belenggu mati. Negeri kami tak pernah redup meski kau melihat gulita diluar sana.

Sudah tenangkah?


Ya, kurasa begitu. Kadang malam hadir hanya untuk melelapkan sebagian tubuh untuk kembali memanjakan siang. Namun tidak denganku. Aku melupakan siang karena adanya malam. Aku tak kebal dingin tapi kupaksa tubuhku agar bertemu malam. Aku rindu. Malam hanya mengerti waktu yang satu. Malam tak butuh spekulasi dengan segala beban. Dengannya kembali kudapat diri yang utuh. Luruh segala urat yang meregang. Maka jangan mengusik rasa rinduku padanya. Cukuplah rindu yang mengunci segala karena diluar segalanya tak ada.

Terinspirasi dari seorang teman.
More...

Author: Ummul Khairi
•Thursday, November 18, 2010

Malam tengah menggelayut. Hinggap pada pundi-pundi langit. Menerawang pada kelam kapas-kapas hitam. Tak ada pertukaran benderang jika masa belum tiba. Masa yang ingin gegas jauh. Kota mati telak. Dua pasang cahaya pada bilik sunyi masih merayap hitam. Bukan ia tak ingin bungkam sesaat. Tapi rasa berlomba masa. Terlalu banyak kelam yang harus direnggut dalam-dalam, namun tak sepicingpun cahaya berpendar mengorbit.

Tentang sebuah kerontang Padang tak hinggap ilalang. Terik menerkam. Berpuluh ruh mengabai dunia. Mencari Baginda di dalam dasar hati. Pada altar langit ia menengadah. Membekap lara hati. Rasa butuh pelabuh yang tak diam di Padang. Ia ingin menyampaikan sesuatu dari jauh, dari bilik kecilnya.



Untuk dua manusia kucinta sepenuh jiwa. Tengah mencari Baginda pada Arafah mulia.
More...

Author: Ummul Khairi
•Monday, November 15, 2010


There it goes again. I'm defenetly have no idea how i can express my feeling and stop asking then, why Kak Nova gave me some of expectation by awarding me as a creative blogger and i think she kept her self some whishes for the blogger is always keep blogging till the end. Well, see.. sharing is something. I must to do that also. I've plan for the next year on the ending February, InsyAllah. Wish Allah keep this age till that day. What else? Thank you very much for you, then keep blogging. More...

Author: Ummul Khairi
•Wednesday, November 10, 2010


Kau bahkan tak pernah tau
Jeda waktu yang kuhabiskan bersama malam-malam lalu
Jumawa bertubuh satu
Berpikir satu
Ya, satu nama saja
Namamu
Runtun semua pendar berlalu
Tanpa singgah sedikit saja
Waktu lalu gegas pergi
Satu, dua waktu merayap sendiri
Hanya disana, berlalu mesin-mesin tua usang
Mereka tata satu-satu rapi
Tapi tak ada lagi biru yang kucari
Biru tua usang dan aku tau kau datang
Tiga, empat hingga kau kupaksa buyar
Kepalaku tak berhenti untuk hanya melihat kapan kau datang lagi
Pagi tadi tak kelu
Juga tak mau meninggalkan senja sendiri
Kau duduk temani bebatu berkawan sepi
Pikirmu tengah melangit
Menyatu rasa manis walau hanya siluet hari
Lima, kau tak kurasa hingga sekian senja
Aku tak kemana
Aku tetap disini
Pada bebatu hingga senja mereda
Hingga kau kulihat lagi


Malam lalu, ketika kepalaku tak bekerja
More...

Author: Ummul Khairi
•Tuesday, November 09, 2010

I do love this song. Ever! I wonder why, mostly of my favorites western song is dominant guitar. Wish someday i able to play it and this song based on his reference. Thank you so much. November rain is perfectly suitable on this nice song *wink



There's a handwritten note pressed in the door of her screened in porch
And I am sailing away recalling that day miles from shore
She was still wearing white and robins egg blue, Her grandmother's dress
When I left early this year, how I wound up here is anyone's guess
When the new sites grow old and I start to feel cold I'll sail home again

[Chorus:]
Goodbye Brielle
Only whispers can tell
Of the sweet dreams that we knew so well
I'll see you around our dear ocean town
The frozen days we set ablaze
Sent me drifting away
Like a butterfly, you floated by and now you're alone
I wish I knew when I'll be back again
So until then I wish you well
My dear Brielle

Strolling over the sand, cobblestone paths that wind through the trees
Breathing the sweet forest air makes a blue bird aware that he could be free
When the new sites grow old and I start to feel cold I'll sail home again

[Chorus]
More...

Author: Ummul Khairi
•Tuesday, November 02, 2010


Pembuka November bernama hujan. Kanal-kanal selokan dibanjiri bongkahan air dari langit. Dua tiga manusia berpayung angin. Sesekali gerbang sebelah rumah berdecit. Berderet-deret balok bermesin dikeluarkan demi melindungi anak-anak seragam merah putih. Lalu satu persatu mesin-mesin melaju cepat. Ah, mereka berburu waktu yang bergegas pergi. Miniatur dunia seakan melambat. Karena segala kemunafikan telah ditampik dinginnya yang menggigit. Jika malam beranjak tidur, ada saja makian mengawali hari. Beberapa anak manusia meracau mengutuknya. Mereka terpaksa membenamkan tubuh dalam selimut tebal atau hanya sekedar menyayangkan tapak melangkah keluar tempurung masing-masing.

Di sudut sana, banyak katak riang. Daun menasbihkan cinta. Ilalang menuai rindu angin. Mawar bercumbu embun. Ikan keciprak gesit. Mereka telah mendefinisi hujan. Mereka tunduk.Tak angkuh pada Baginda Raja Segala.

Pada satu jendela usang. Bertisikan jeruji padat. Berpendar dalam balutan siluet. Ia mencinta pagi dan hujan, tapi tak kebal dingin. Jika saja keheningan ini tak berhenti. Tak ada lagi segala kemunafikan. Segala dosa telah di endapkan Baginda Raja Segala dengan sempurna. Semua kepala gila dimatikan. Tautan dendam angkara murka beku serta merta.

Ada pagi masih berbinar mengerling manja. Ada kubah-kubah karisma menatap ke bawah. Ada tembok-tembok raksasa pelindung baja tak buta suasana. Putih. Sejauh ini hanya putih saja. Ada manusia dalam perut Baiturrahim. Tak banyak. Hanya segelintir saja. Ada Dhuha disana. Mereka tengah faqir pada Baginda Raja Segala penuh air mata, dan hujan kembali menghapus segala durja.


Pagi hari.Rumah.Sendiri.Hujan
More...