•Tuesday, July 17, 2012
It's about honesty...Sometimes a little discomfort in the beginning, can save a whole lot of pain down the road.
*All these year, we never really talked. More...
It's about honesty...Sometimes a little discomfort in the beginning, can save a whole lot of pain down the road.
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba dalam amanah, keikhlasan dan kejujuran. Maka jangan katakan pada Allah aku punya masalah, tetapi katakan pada masalah AKU PUNYA ALLAH Yang Maha SegalanyaMore...
-Ali Bin Abi Thalib
Kawan, kepala kita tidak bersekat. Sehingga keabsurd-an mampu ditembus kepala. Enstein tidak punya potensi lebih. Ia hanyalah seorang tua dengan rasa penasaran tak terbatas. Ia makan dengan itu. Ia tidur dengan itu. Rasa ingin tau adalah perpanjangan dari keabsurd-an menjadi normal, atau sebaliknya. Kepala kita adalah 'value'. Dan kita hidup dengan value itu.More...
Ya Allah, buatlah aku rela dengan keputusan-Mu, hingga aku tidak suka minta dipercepat apa yang kau tunda, dan minta ditunda apa yang kau percepat.
Saya sering membicarakan tentangmu bersama Tuhan, mendiskusikanmu, merencanakan sesuatu, dan menebak sesuatu. Tuhan selalu memberikan jawabannya, tapi Dia terlalu romantis dan suka memberi kejutan. Saya hanya berharap Tuhan secara diam-diam mengatakan kepadamu tentang apa yang sering saya dan Tuhan bicarakan.More...
I've always believed in numbers. In the equations and logics that lead to reason. But, after a lifetime of such persuits, i ask...what trully is logic? Who decides reason? My quest has taken me through the physical, the metaphysical, the delusional and back. And, i've made the most important discovery of my carrer. The most important discovery of my life. It is only the mysterious equations of love. That any logical reason can be found. I'm only here tonight because of you. You are the reason i am. You are all my reason...
Untuk kamu yang merasa tersisih dari lingkar pertemanan, asing sendiri saat yang lain tergelak riang, kamu yang berpikir telah dilupakan, dipinggirkan bahkan dalam nuansa candaan, baiknya berdialoglah dengan diri sekali kali;
Ada berapa panggilan yang kau abaikan? Berapa pesan dengan sengaja kau diamkan? Berapa sapaan yang kau jawab dengan keluhan? Sampai-sampai mereka mengira, mendatangimu hanya bikin kau beban.
Mereka tidak menepikanmu. Tapi kau bergerak terus ke tepi. Hingga tangan mereka tak kuasa lagi menepuk kau punya pundak.
Dunia yang kau bangun adalah asing. Tampak beda dengan dunia mereka. Dan, mereka tak menutup bagianmu dalam dunianya, kecuali kamu yang lupa menyediakan ruang untuk mereka dalam duniamu.
-Anonimous-
More...