Author: Ummul Khairi
•Thursday, August 26, 2010



Lagu di atas cukup aneh di telingaku yang baru cinlok dengan Deutch.Setidaknya 10 hari kedepan akan terus berhubungan dengan bau-bau Deutch.Belajar dengan kondisi yang baru juga sedikitnya kebudayaannya menjadikan hal ini seperti potongan mozaik dalam hidup.Allah memang benar-benar mendekatkan pada hal-hal yang tidak di duga.Dan, hal ini juga menjadi salah satu target dalam hidup.Target tersebut berhasil kucoret dalam daftar mimpi yang aku lupa keberapa.Semoga hal kecil hari ini, bisa menjadi hal besar yang dapat aku wujudkan suatu saat nanti.

Oh ya mengenai lagu itu, bercerita tentang seorang pemalas yang ingin cepat kaya.Seorang yang biasa saja, bukan seorang doctor ataupun professor tapi ingin segalanya.Ingin merampok bank saja tapi ia masih berbaik hati.Terkadang ia ingin jadi seorang popstar.Ia berpikir bagaimana kalau menikahi janda kaya saja agar hidupnya hanya ongkang-ongkang kaki saja,hehe..maunyaa...

Judul lagu ini Millionär, penyanyinya Die Prinzen.Lagu ini saya dapatkan di kelas sebagai bahan listening.Nantilah kapan-kapan aku ceritakan lagi padamu, waktuku sudah tenggat, sudah pukul 5.50 waktu Lab Abel setempat.Sudah waktunya aku pulang, sebentar lagi buka puasa dan air kelapa manis dingin sudah menari-nari di kepala.
More...

Author: Ummul Khairi
•Wednesday, August 25, 2010

Lots of job, lots of think to do and lots of lazyness.I think i should focusing on those important "spots" right now.I don't know how should begin.Before i tried, i've loose.Oh..Allah, give me strength..too much decided and i must face it gently!

Bismillahirrahmanirrahim...Rabbishrahli sadri wayassirli amri wahlul 'ukdatammilisani yafqahu qauli...
More...

Author: Ummul Khairi
•Monday, August 23, 2010

baiklah,sekarang aku menyerah..
deru yang menggebu itu sudah bisa kunamai
karena di luar terlalu riuh,dan kadang beginilah cinta dinamakan...
More...

Author: Ummul Khairi
•Wednesday, August 18, 2010


Hari ini 17-an ya?aih..saya melupakan hal yang satu itu sebagai warga negara indonesia yang baik dan berbudi luhur.Biasanya channel TV sudah semakin marak dengan tayangan ala-ala kemerdekaan.Sebenarnya hal yang menarik tiap tahun adalah upacara kemerdekaan di istana negara.Tidak tertarik pada lagunya,tamu-tamunya atau apapun itu,tapi saya selalu tertarik pada paskibraka.Saya tak bisa membayangkan jika saya salah satu di barisan itu(gak akan mungkin kalee..).Tiap tahun suasananya pasti beda.Beda,beda dan beda.Tahun ini 17-an bertepatan dengan ramadhan.Pengibaran sang saka(apa maksud sang saka,aku pun tak tau)juga unik,di laut,di goa,di udara,di..di..

Di Aceh?hm..sudah banyak yang ditukar dan di rombak.Mari beralih sejenak.Sebenarnya apa makna merdeka di Aceh?bumi ini semakin mengenal anak-anaknya.Sebagian anaknya sudah menikah,sebagian berkuasa menindas saudaranya yang lemah,bagian terkecil adalah anaknya yang telah dijamin suci dan bagian paling besar masih dalam kondisi carut marut.Tiap anak bumi menyimpan ceritanya sendiri.Ketika ia meronta kesakitan,bumi tak dapat menampung semua gejolak.Ia sudah tua.Kadang tiap anak membagi kisahnya pada saudara-saudaranya.Ada yang benar-benar peduli tapi banyak pula yang angkuh.

Pada Indonesia,Aceh tak asing.Karena ia telah lama menangis.Luapan tangisnya paling besar ketika Desember tahun 2004 silam.Kekerasan dan simbahan darah menggerus tiada hentinya,perang,dan..dan..semua yang membuat ia menangis kesakitan menahan sendiri.

Hingga kini,sampai daerahnya tidak lagi disebut Daerah Istimewa Aceh yang mengedepankan syariat,pendidikan,budaya dan adat pun ia tetap bertahan.Rupanya pemimpin kita menganggap ia terlalu istimewa sampai ia memisahkan salah satu bagian Aceh Utara dan Lhoksemawe.Bagaimana bagian lain?tentu masih banyak cerita...

Bagiku yang awam,mungkin merdeka adalah bebas dan tidak kalah.Terlalu banyak wacana dan kebengisan hingga hukum syariat hanya di sebuah kertas saja.Mungkin jika ia jadi pigura telah kusam dan lapuk dimakan usia.

Ada lagu yang sedikit hetrik dan menggelitik
bla..bla..sekali merdeka tetap merdeka
selama hayat masih dikandung badan..bla..bla..

ya..ya..leh peu makna hana teupeu,hayeu sang...LOL

Yasudah..65 tahun itu makin dewasalah engkau(baca:wakil rakyat)
More...

Author: Ummul Khairi
•Wednesday, August 11, 2010


ia adalah perlambangan kesederhanaan dalam berbagai warna
mereka menancapkan tiap warna dalam hidupnya
mereka simbol ketaklukan pada perpaduan rima
ia diam,menjiwai alur nya sendiri
ia senyum,merekah dan tak bersuara
racun jingga telah berkecamuk,semraut pikiran tiada henti berlipat
pikiran mereka digulung
hati berdesir hebat
buncah di dada bertalu-talu
ia diam,diam...
mereka menyusuri koridor warnanya,mereka tercekat karena tak sampai
bilahan warnanya tak dapat ditukar oleh kelinieran palsu
durja..
ia warna,ia beragam,ia satu..
ia penuh dengan kekosongan kecerdasan
tapi ia diam,diam,diam...
mereka terbahak,
ia melirik mereka,
mereka melirik ia,
ia dan mereka menemukan warna
warna yang memiliki rima

yang dirundung rindu.apalah arti 3 tahun itu..
More...

Author: Ummul Khairi
•Saturday, August 07, 2010


Aku berhenti dulu sekarang.Tapi bukan meninggalkanmu,karena tak mampu.Bukan pula mengingkarinya.
Di luar sangat riuh.Begitu banyak kemunafikan.
Namun setia Mu belum juga melepuh.
Aku beruntung..
Rindukah Engkau?
Aku rindu,sangat rindu..
Kenapa hanya 30 hari saja?
Kenapa tak selamanya?
Duhai...Cahaya di atas Cahaya,
Aku rindu,hanya rindu
Aku ingin mendekat,ingin merasakannya kembali
Bawa aku padanya,sebelum matiku..

4 hari menjelang Ramadhan
More...

Author: Ummul Khairi
•Saturday, August 07, 2010



There's no especially rule when i listen the song.Which one is better then i picked it up randomly.Based on my playlist,85% is a western,the others is combine,indo,chinese,japanese,arabic,some turk and one achenese.I trully love a full of meaning song.It have an own inner philosophi inside the words.Beside that,i also love the simple words meaning.It's not really difficult to get it and no need extra dictionary to understood.well,i think Binoculars's song one was of them.It was softly and easy to listen.By the title of "Deep",it can catch your ear...check this out!

So this is what you mean
And this is how you feel
So this is how you see
And this is how you breathe
Sometimes
I know
Sometimes
I go down deep
Oh
So this is what you mean
And this is how you feel
So this how you see
And this is how you breathe
Sometimes
I know
Sometimes
I go down deep
Oh
Beneath the deep blue sea
Touching every breath
All a slight off hand
For everything you left
Sometimes
I know
Sometimes
I go down deep
Oh
Sometimes
I give myself for you
Sometimes
I know down deep

More...

Author: Ummul Khairi
•Monday, August 02, 2010

Sudah dua malam terlewati di rumah sakit ini.Ternyata seperti ini rasanya.Pemindahan
sebagian barang-barang penting dalam sepetak kamar seukuran seperempat kamarku.Sering sekali hal-hal kecil yang terlupa,sisir,handuk,odol juga dedorant.Aku tak keberatan harus bolak-balik antara rumah dan rumah sakit tempatku menginap,asal aku tak mencium bau darah kental saja sudah cukup.Kedatangan tamu adalah sesuatu yang diharapkan sebagai wujud kepedulian dan perbaikan gizi :D ya,kadang buah-buahan yang berplastik-plastik habis dilahap oleh orang yang tidak sakit,sedangkan orang yang sakit hanya bisa pasrah dengan kegetiran lidah melahap apapun.Malang nian.Kedatangan tamu juga terkadang mengganggu privacy,menurutku.Seperti malam tadi.Jika tamu mengganggu acara tidur santai untuk meregangkan otot sejenak adalah hal biasa,namun jika sudah mengganggu hal-hal yang privacy dan sensitif adalah kurang ajar.

Aku kesal jika mereka mengungkit sebuah fakta dengan kenyataan pahit, dan kekurangan
itu sudah mereka tau tapi hanya karena tak ada bahan pembicaraan,moncong mereka berkicau seenak dengkul-jika mereka punya dengkul.Aku sering kali tak paham dengan
maksud mereka mempertanyakan ulang kebenaran atas sebuah kekurangan yang jelas-jelas
telah mereka lihat setiap saat,seumur hayatku.Dan, hal yang paling menggelikan ketika mereka memanas-manasi dengan menambah-nambah cerita.Kupingku panas.Sasaran objek mereka tak lain adalah aku.Aku beringsut dari tidur-tiduran malas-manjaku dan
beranjak ke lantai atas rumah sakit.Rumah sakit ini terdiri dari 4 lantai tapi hanya
tiga lantai yang berfungsi.Sementara kamar rawat adikku yang sakit berada di lantai2
rumah sakit.Aku menyendiri.Lantai 3 yang kunaiki tampak lebih senyap karena pasien hanya segelintir.Lantai 3 juga mempunyai balkon yang terbilang cukup nyaman,setidaknya untuk posisiku menyendiri saat ini.Hanya sesekali lewat kucing kurap berbelang hitam-kepirangan mengeong.Entah apa yang ia rasakan,dari tadi hanya mondar-mandir saja.Agaknya ia kehilangan anak.Tubuh renta kurapannya terlihat semakin kurus.Barangkali terlalu banyak melahirkan.Kasihan ia.

Saat ini hanya ada aku dan angin yang membuatku sedikit kedinginan dan bersin.Hmm,aku mulai menikmati lantai 3 rumah sakit ini.Aku bisa melihat orang-orang
dibawahku.Beberapa kendaraan roda empat mengatur posisinya,sesekali mundur kedepan
atau kebelakang mematuhi suara peluit juru parkir.Di sebelahnya beberapa pemuda tanggung asyik dan masyuk pada sebatang rokok.Sesekali terkekeh pada dua teman lainnya.Entah apa yang mereka obrolkan.Tak kupusingkan.Aku mendesah sedikit panjang dan angin mekin melebarkan desahanku.Syukur tak banyak nyamuk berdenging.Aku kembali mulai memikirkan obrolan tamu tadi.Mereka menyesalkan kenapa adikku sakit.Mereka lebih melihat ia banyak memebantu keluarga.Bukan dalam hal finansial tapi dalam hal kesetiannya memenuhi segala permintaan orang tua dalam transportasi.Ah kawan,sebenarnya aku ingin mengatakan bahwa aku belum mampu mengendarai motor dan hal ini berbanding terbalik dengan adikku yang bisa mengendarai motor bahkan mobil.Aku benci hal ini terus ditanyakan ulang dan diperbincangkan seperti headline dalam sebuah surat kabar,seperti tahi ayam yang sedang hangat-hangatnya dan seperti tabung gas elpiji yang gemar meledakkan diri akhir-akhir ini.Bukan,bukan aku tak bisa mengendarainya,tapi hanya karena trauma yang tak kunjung hilang 5 tahun silam.Ketika nyaris terjadi tabrakan maut antara aku dan sepupuku.Jika saja Tuhan tak menyelamatkanku dari maut di seputaran simpang 5 yang padat kendaraan itu,kepalaku bisa saja terlepas dari tubuhnya.Aku terlempar beberapa kilo dari motor yang sepupuku kendarai.

Sepupuku?Aku tak ingat.Beruntungnya aku tak perlu tak perlu merasakan kamar operasi
untuk mengangkat darah beku dari tubuh seperti yang dialami sepupuku.Hal yang hampir
serupa terjadi setahun kemudian.Aku terlempar dari motor yang temanku
kendarai.Jalanan aspal yang kasar mendarat halus di kepalaku sehingga mengeluarkan
banyak darah.Sejak hari itu aku benci darah.Aku takut darah yang menggenang dan
kental.Aku takut sekali melihat seseorang berdarah.Kupikir phobia ini hanya
ketakutanku yang berlebihan tapi ternyata kubuktikan ketika aku tes golongan darah
pertama kalinya dalam seumur hidupku dan itu setahun yang lalu.Tes itu dilakukan oleh seorang mahasisiwi kedokteran seumuran jagung yang waktu itu membuka stand Fakultas Kedokteran dalam acara Unsyiah Fair.Hal yang pertama kali kulakukan adalah memberanikan diri.Mengorbankan jari tengah kiriku untuk diambil sampel darahnya dan diteteskan pada kaca preparat.Entah karena perasaan takut atau apa,akhirnya setelah mengucapkan terimakasih pada mahasiswi yang mungkin pertama kali menancapkan jarum kecil ke tanganku sebagai tumbal,maka tiba-tiba ruh ku seakan lepas dari tubuhnya.Aku pitam dan tak tau apa-apa.Untung saja sebelum tubuhku rebah,temanku langsung menangkapku.Mereka panik.Aku melayang.Mahasiswi kedokteran tersebut langsung minta maaf sesaat setelah aku siuman.Minta maaf atas apa?Aku juga tak tau,tapi kuiyakan saja karena kulihat ada sebening embun menggumpal siap turun dari matanya.Ah,sudahlah..perkara darah-mendarahi tak kuhiraukan lagi.

Aku masihh bergelut dengan semua pikiran yang berkelebat.Satu persatu trauma tersebut mulai bermunculan.Aku tak menangis karena tak ada gunanya.Perkara bisa mengendarai motor mungkin hal remeh temeh bagimu kawan tapi tidak bagiku.Aku harus mengalahkan ketakutan 5 tahun silam.Aku bukan tidak berusaha tapi lagi-lagi ketika memegang stang motor saja aku sudah mulai ciut.Lagi pula aku tak mempersoalkan perkara tak bisa membawa motor hingga saat ini.Walau aku harus mengakui,terkadang aku masih bergantung pada orang rumah untuk mengantarku ke tempat-tempat yang tidak dilalui kendaraan umum,selebihnya aku mampu,walau menghabiskan waktu berjam-jam sekalipun.

Aku tak melihat keadaan ini dengan sebelah mata.Aku melihat sisi lain dari keterbatasanku.Masih ada kendaraan umum yang bisa kunaiki.Aku bahkan belajar banyak
hal tentang orang-orang dalam labi-labi*.Aku bisa membaca tabiat kernek labi-labi.Labi-labi dan terminalnya semacam lab perlakuan.Teori-teori yang 3 tahun
terakhir ini kudapatkan dari hasil pengamatanku secara tak sengaja kepada
mereka.Teori tersebut tak akan ada di buku-buku yang kubaca.Teori tersebut adalah
hasil konspirasi alam,pengalaman pribadi dan pengamatan secara berkala dan
komprehensif.Aku bisa menamatkan beberapa halaman buku selama 1 jam dalam labi-
labi,yang hal ini tak dapat kulakukan jika aku mengendarai motor atau di bonceng.Aku
juga bisa berkenalan dengan kakek tua di depan Pizza Hut Banda Aceh,walau sampai
sekarang belum kudapat nama beliau.Aku bisa makan dalam labi-labi jika hal tersebut
tak bisa kulakukan pada waktu biasa jam makan.Terkadang aku mendapatkan inspirasi
dari melihat berbagai karakter orang-orang dalam labi-labi.Hal-hal yang kecil menurutmu kawan tapi bernilai besar bagiku.

Aku tak menganggap keterbatasanku sebagai hal yang patut disesali.Selama aku tak
merepotkan dan mengganggu ketentraman hidup orang lain,aku menganggap hal ini adalah
anugerah dan ibrah dari Nya.Seiring waktu Allah mengajarkanku kesabaran dan aku yakin suatu saat akan berbuah manis.Siapa tau besok aku menikah dengan suami berakhlak mulia dan dengan setia mengantar-jemputku sepenuh cinta nya :D,hehehe..

Angin malam yang dingin terus membuaiku.Kucing kurap pun tak lewat lagi.Beberapa
perawat telah masuk kamar khusus perawat.Hanya ada aku dan cicak di lantai 3.Jam
tanganku telah menunjukkan pukul 23.00-kurangi sendiri 20 menit.Jam tanganku cepat20
menit-aku harus turun ke lantai 2.Berharap keadaan mau berteman denganku lagi.



1 Agustus 2010
Lantai 3,Rumah Sakit Harapan Bunda,Banda Aceh
More...