Malam tengah menggelayut. Hinggap pada pundi-pundi langit. Menerawang pada kelam kapas-kapas hitam. Tak ada pertukaran benderang jika masa belum tiba. Masa yang ingin gegas jauh. Kota mati telak. Dua pasang cahaya pada bilik sunyi masih merayap hitam. Bukan ia tak ingin bungkam sesaat. Tapi rasa berlomba masa. Terlalu banyak kelam yang harus direnggut dalam-dalam, namun tak sepicingpun cahaya berpendar mengorbit.
Tentang sebuah kerontang Padang tak hinggap ilalang. Terik menerkam. Berpuluh ruh mengabai dunia. Mencari Baginda di dalam dasar hati. Pada altar langit ia menengadah. Membekap lara hati. Rasa butuh pelabuh yang tak diam di Padang. Ia ingin menyampaikan sesuatu dari jauh, dari bilik kecilnya.
Untuk dua manusia kucinta sepenuh jiwa. Tengah mencari Baginda pada Arafah mulia.
•Thursday, November 18, 2010
Ai De Life,
Mozaik
|
This entry was posted on Thursday, November 18, 2010 and is filed under
Ai De Life
,
Mozaik
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
4 comments:
ortu naik hajikah???
iya :D
Eh Ayi, mama pulang besok karena selesai naik haji.. wah, senangnya... mudah-mudahan barokah yahh... amiin.. :)
Amin, makasih do'anya ya Mba Rifka :)