Dan, terkadang kepayahan harus juga berakhir dengan kata.Setidaknya hal ini harus ku tulis, agar aku tak lupa bahwa aku pernah didera kepayahan seperti ini.Sedikitpun pagi tadi tak menggetarkan hati.Mencoba tegar tapi hanya berakhir dusta.Ramadhan ini, adalah yang terberat.Ada yang harus kurelakan pergi di oktober ini dan kembali bersama, di Desember mendatang.Yah, mungkin Desember.Segala tanggung jawab kembali membebaniku.Tak tau apakah Rabb percaya aku mampu.Kepercayaan mereka harus kubuktikan di bulan-bulan mendatang.Petikan puisi yang tak asing ini, sama sepertiku..
Kulari ke hutan kemudian teriakku
Kulari ke pantai kemudian menyanyiku
Sepi, sepi dan sendiri aku benci
Aku mau bingar, aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat
Dan enyah saja engkau pekat
Seperti berjelaga jika kusendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai!
Biar mengaduh sampai gaduh!
Aih… ada malaikat menyulam
Jaring laba-laba belang di tembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya biar terdera
Atau aku harus lari ke pantai belok ke hutan…
Dan, aku ingin lari kesini, berada di bawah rok besar nyonya Eiffel
Naik ini
kesini juga
berada disini, di alam..
Dan, terakhir, aku ingin sendiri saja.Butuh waktu berdamai dengan hati.
nb:semua gambar dari sini
•Friday, September 03, 2010
Ai De Life,
Mozaik
|
This entry was posted on Friday, September 03, 2010 and is filed under
Ai De Life
,
Mozaik
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
6 comments:
mw jadi anonymohus ya kk ?
hmm, apa krn .....
kak nova ikut ya...hehhe
ikuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut..
maaf lahir batin yaaa
@imel: you have no idea bout this,dear :)
@k'nova: hayukk...
@k'lia green:mari merapat..
lahir batin juga ya kak^^