•Tuesday, March 08, 2011
Coba katakan, apa perbedaan kedua kata benda di atas? Baik. Mari saya rujuk ke kamus oxford.
Pets:1.animal, eg a cat or dog, that you keep at home as a companion.
Animal: 1.living creature that can feel and move, 2. any such creature other than a human being
Saya dikontrak oleh Aceh Institut mengajar Bahasa Inggris untuk anak-anak kelas 4 sampai 6 SD. Setiap pengajar dibekali expected outputs atau semacam silabus agar terarah dengan penyerataan bahasan/outline yang diajarkan. Waktu itu memasuki pertemuan ke-7 dengan siswa-siswa ceriwis yang terus bertambah setiap hari. Padahal dalam absensi sudah hampir 30 nama yang tertera dan membuat saya kewalahan. Bukan karena terlalu lelah perjalanan dari kampus ke yayasan tempat mengajar, bukan karena sarana serta fasilitas belajar yang sederhana, tapi karena separuh suara saya hilang dimakan keributan dalam kelas. At least, otak saya masih normal dengan menjudge mereka "their just the kids".
Pertemuan ke-7 tidak membahas sepenuhnya tentang pets dan animals. Expected outputs hari itu tentang: Students are able to say and memorise many words of the following Vocabulary categories. Jauh-jauh hari koordinator program dari Aceh Institut sudah berpesan, penyampaian materi tidak usah terlalu kaku, kami bisa menyampaikan di luar konteks materi asal outlinenya tetap terjaga. Lagi pula, saya tahu berhadapan dengan siapa. Anak-anak!
Ya, jelas mereka berbeda dengan anak-anak SMP/SMA dan mahasiswa yang pernah saya ajar. Mereka -anak-anak- punya dunia sendiri. Punya bahasa yang bisa dimengerti oleh mereka sendiri. Dan, mereka tidak palsu, belum tergerus arus dunia, sehingga kadang pikiran mereka yang sederhana sering disalahartikan atau dianggap terlalu ribut untuk hal-hal sederhana.
Saya memutar otak. Bagaimana mereka bisa membedakan antara dua kata benda tersebut, pets dan animals tanpa harus terus menerus menghafal harfiah artinya. Aha! Gambar. Ya, beberapa manusia diciptakan dengan berbagai kecerdasan. Salah satunya kecerdasan visual. Banyak kajian tentang pembelajaran mengatakan bahwa media interaktif seperti multimedia sangat membantu proses pembelajaran. Apalagi anak-anak, mereka lebih bisa mengingat gambar dari pada text dan suara. Apalagi media gambarnya dapat digabungkan dengan audio. Itulah mengapa sinetron laku keras di indonesia, selain terlalu mendramatisir keadaan, media yang digunakan adalah audio-visual.
Dulu, saya senang menggambar. Itulah kenapa saya memilih arsitek sebagai pilihan pertama sewaktu SPMB 2007 silam. Namun, sekarang otak saya terlalu matematis. Apapun dibuat dalam interval. Bagian sederhanapun terlalu dirumit-rumitkan. Akhirnya, pada pertemuan ke-7, saya menggambar diagram venn. Gambar saya kaku. Hanya berupa lingkaran besar yang di dalamnya terdapat sub-lingkaran yang lebih kecil. Lingkaran besar yang katanya semesta itu saya tulisakan besar-besar A.N.I.M.A.L.S dan sub-lingkaran yang kecil saya tuliskan P.E.T.S. Sekian.
Apakah anak-anak itu mengerti? Ya, mereka sangat paham. Dan, saya puas dengan diagram venn kaku itu. Singkatnya, pets adalah hewan peliharaan dan pets adalah sub bagian dari animals yang jumlahnya lebih mendominasi dari pada pets. Sama seperti saya mengatakan bilangan kompleks itu lebih besar rangenya dari bilangan riil. Tiba saat latihan. Biasanya saya memang tidak pernah menyiapkan soal-soal latihan, karena soal-soal tersebut secara tiba-tiba muncul di otak. Biasanya soal-soal yang saya sajikan ditambah bumbu penyedap berupa jebakan. Bukan tanpa alasan, soal-soal yang diberikan agar mereka paham konsep, bukan cara/teknik. Ada satu soal yang cukup menjebak, jika tidak bisa dikatakan normal. Saya lupa persis soalnya seperti apa, tapi soal-soal yang saya berikan selalu pilihan ganda. Kenapa? Anak-anak suka pilihan ganda dari pada esai. Tidak percaya? Sila buktikan sendiri.
Pilihan gandanya memiliki 4 opsi. a.cat, b.lion, c.snake, dan d.ant, dengan pertanyaan, hewan manakah yang disebut pet? Rata-rata anak-anak perempuan memilih cat dan anak-anak lelaki memilih lion. Lagi-lagi, pikiran lelaki dan perempuan menempati kedudukan sebagai seorang feminim dan maskulin. Ada seorang anak yang bertanya. Saking penasarannya, ia maju kedepan setelah pilihan opsi lion dibuku latihannya saya salahkan. "Kenapa salah Kak Ayi? Kan lion hewan". Saya menjelaskan dengan setengah berpikir. Intinya saya menjelaskan padanya tentang hewan mana yang lebih dominan untuk kita jadikan sebagai spesifikasi pet. Bocah itu hanya ber "ow..." saja.
Sepulang dari tempat mengajar, saya berpikir keras. Sebenarnya tendensi apa yang bisa digunakan bahwa cat itu lebih dominan sebagai pet daripada hanya animal biasa. Bisa saja kan di dunia belahan lain, lion itu sebagai pet atau sebagai companion seperti rujukan kamus oxford. Tidak menutup kemungkinan pula snake itu menjadi pet. Atau hewan-hewan reptil lain juga predator alam yang sering kita liat sebagai hewan pemangsa mengerikan dan membuat otak kita mem-frame bahwa hewan-hewan mengerikan seperti yang terekam otak adalah hewan yang tidak layak disebut pets. Bahkan derajat sapi pun bisa lebih tinggi dari pada sekedar pets dan animals di India sana.
Ah..itulah uniknya anak-anak. Pikiran mereka belum terkontaminasi dengan dunia. Mereka berpikir melingkar dan menyeluruh. Itulah sebabnya otak mereka mampu berpikir optimal serta dapat menghafalkan berbagai benda-kata dalam waktu singkat. Anak-anak tidak ikut pusing memikirkan siapa yang menang dan kalah. Mereka hanya tau main. Jika berselisih pun, esoknya lupa. Anak-anak tidak lupa ikatan silaturahmi itu dengan menyalami gurunya. Meski selalu berebut salam untuk cepat pulang kerumah karena nanti malam harus mengaji di surau-surau. Anak-anak tidak pernah mengukur teman dari gulali, tapi mereka menghargai teman dengan kayuhan sepeda mini.
untuk: Jumadil Awwula, kelas 4 SD
Aceh,
Ai De Life,
Gallery,
Kiddo
|
15 comments:
Pertamax :D Ciee cie ibuk gurunya pinter kali lah hehe, saya boleh les privat dunk :P
via dunia virtual ya privatnya :p
halooo salam kenal ya~ saya rizki.
indahnya cek gu mengajar, membaca ini saja saya juga baru tahu *anak2 emang luar biasa, ibarat gelas yg kosong, lalu diisi dengan air, sanggup menerima selama itu belum penuh.
@Rizkimufty: salam kenal, panggil saya ayi :)
@Aulia: bagi saya, gelas itu tidak kosong, Aulia. Karena seberapapun gelas itu masih tinggi atau rendah, gelas selalu terisi air, meski seperempat saja :)
saya jg pernah jadi guru bhs inggris utk anak seusia itu. susah jg bikin mereka ngerti. tp ide diagram ven itu cool bgt loh :)
anak-anak emang keren. ga ada yang ga mungkin buat mereka, termasuk melihara macan.
@Meutia: diagram saya kaku, kelihatan sekali saya terlalu menspesifikan suatu perkara
@cho: haha, benar cho. Saya pernah melihat anak-anak pelihara hewan, termasuk reptil seperti ular.
hehhee.. menarik ya.. wah, dunia anak2 emang beda.
dan tentu, untuk mengajari mereka juga harus memakai cara2 yang berbeda.
pertanyaan2 dari mereka, biasanya lebih menggelitik :D
jadi pengen jadi muridnya...heheheee....sip2...
mau berguru juga deh he he he ulasannya bikin mau belajar banget ni jadinya
@mas dedi: saya belajar dari mereka, Mas dan sebenarnya merekalah gurur saya :D
@nit-not: hey salam kenal ya, dari bloofers juga kan?
@tukiran: iyakah? :D