Author: Ummul Khairi
•Wednesday, February 09, 2011


Ada dua hal yang dijanjikan kebahagiaan dari Allah, ketika berbuka puasa dan ketika melihat wajahNya

Dear, February...Aku bahagia! Bukan karena mereka menukar kasih sayang dengan angka 14, bukan karena aku bisa mendapatkan kejelasan akan beberapa hal yang lama mengabur, bukan karena saat ayah berbicara pada malam itu dari hati ke hati, bukan pula karena tuah* tak hingga itu, bukan semuanya! Dan, apakah pohon pisang berubah menguning karena ku? Apakah pinsil bertukar pasangan rautan setelah berebutan kertas? Apakah juga membuat madu menjadi kecut? Ah..tidak, tidak ada yang berubah. Alam seimbang, dan tidak pernah menyalahkan manusia untuk menjadikan kun** Tuhan menjadi nyata. Senja juga masih hadir selalu sepulangnya dari siang. Angka-angka tetap bergerak searah jarum jam. Nilai phi juga tidak berubah dari 3,14 sekian-sekian.

Ada yang lebih dari itu. Setiap hari, setiap jengkal, setiap 180 derajat bumi berputar saban waktu, setiap berjalan, setiap masuk rumah, setiap melihat celupan kuas Tuhan di langit, setiap...setiap...

Duhai Yang Maha Agung, cukup Engkau menyaksi dan Ridha atas cukupku. Cukup Engkau tersenyum atas segala urusan dan kepayahan. Cukup segala asal Ridha di tangan. Cukup ketika aku bahagia, mereka pun demikian. Cukup saat keluarga menyerahkan segala label kepercayaan. Cukup ketika adik-adik menggelayut manja dalam pelukan. Cukup ketika anak-anak di sudut kota memanggil namaku. Cukup ketika bisa mengambil syukur dari melihat jingganya sore. Cukup ketika urai rindunya aku balas. Cukup ketika...Cukup ketika...

Alhamdulillah for being my God, Allah Nuurun 'ala Nuurin***


*Tuah(Aceh): kecupan sayang atau bisa berarti doa yang bermanfaat
**Kun: potongan ayat Al-Quran, Surat Yaasin:82 yang berarti "Jadilah!"
***Nuurun 'ala Nuurin: potongan ayat Al-Quran, Surat An-Nuur:35 yang berarti "Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis)"

img:here

This entry was posted on Wednesday, February 09, 2011 and is filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

11 comments:

On February 10, 2011 at 12:25 AM , fizer0 said...

Semua akan terasa cukup, jika kita terus bersyukur....

 
On February 10, 2011 at 12:28 AM , Nova Miladyarti said...

jadi ingat lagu Haddad Alwi, cahay diatas cahaya:)

 
On February 11, 2011 at 10:20 PM , Ummul Khairi said...

@fizer0: absolutely right ^__^d
@k'nova: emang ada ya kak?hehe..baru tau ni..

 
On February 12, 2011 at 12:51 AM , Anonymous said...

YA Allah,,,, aku bersyukur dengan apa pun yang Enagkau berikan saat ini dan aku mencoba bersabar atasnya

 
On February 15, 2011 at 11:24 AM , Anonymous said...

Picturenya bagus ya :D

 
On February 16, 2011 at 12:07 PM , Anonymous said...

subhanallah....

dear february... terima kasih kau tidak tinggi hati, tanggal2mu yang berganti tiap hari, mengatakan pada kami bahwa merayakan cinta itu tiap hari... tiap hari :)

 
On February 17, 2011 at 9:01 AM , Ummul Khairi said...

@b'ardhan: *deeply breath
@hadinux: comot dari tetangga sebelah tuh^^
@mas dedi: ah..iya mas, kenapa pula sebuah tanggal menjadi abadi dengan kasih sayang, padahal kan setiap hari tidak ada bedanya dengan tanggal tersebut

 
On February 17, 2011 at 12:35 PM , Anonymous said...

suatu penantian yang indah yang tak pernah terbayangkan oleh hati dan tak pernah terlihat oleh mata :)

 
On February 18, 2011 at 8:06 AM , Rifka Aisyah said...

yup, kadang bahagia bisa begitu sederhana ya..

jadi inget, room mate saya malah bahagia ketika melihat anjing menyeberang bersama dia, katanya kok anjing seperti ngerti lampu merah dan lampu hijau padahal anjing kan buta warna total :D

 
On February 19, 2011 at 4:08 PM , Ummul Khairi said...

@aulia: setuju aulia, itu penantian seumur hidup :)

 
On February 19, 2011 at 4:11 PM , Ummul Khairi said...

@neng rifka: iya neng, sederhananya sebuah bahagia hanya diri masing-masing yang tau walau bagi orang lain hal itu kecil dan tidak berharga sama sekali :)