Ada banyak sekali bagian yang saya belum pahami tentang komunikasi dua arah. I'm talking about men and women. Kenapa dua arah? Karena terlalu banyak komunikasi yang sulit dipahami lelaki terhadap wanita dan komunikasi yang sulit dipahami wanita terhadap lelaki. Mungkin hal ini lebih banyak melibatkan sudut pandang dan cara menyampaikan sesuatu. Sebenarnya masih banyak sekali. Saya belum mampu merunutnya satu-satu. Coba lihat sekarang, banyak sekali buku-buku, lagu-lagu dan film-film yang membahas tentang perbedaan komunikasi, cara mengerti dan daya tangkap antara lelaki dan wanita. Hey, saya tidak membanding-bandingkan antara lelaki dan wanita itu punya perbedaan yang signifikan. Tapi justru dalam hal ini, perbedaan itu lebih tepatnya disebut keunikan. Itulah kenapa Tuhan menciptakan lelaki dan wanita untuk saling mengisi satu sama lain. Bukan untuk mencari persamaan-persaman, tapi menyatukan perbedaan pikiran dan hal lainnya untuk bisa saling mengisi satu sama lainnya. Jadi jika ada istilah, saya tidak mengerti lelaki atau saya tidak mengerti wanita, wajar saja.
Tau buku non-fiksinya Men are From Mars, Women Are From Venus karangan John Gray kan? Dulu sekali, saya sempat ingin beli, berhubung kantong tipis, saya urungkan niat. Di buku itu menceritakan Mars yang jatuh cinta pada Venus ketika melihatnya untuk pertama kali. Mereka melalui hari-hari dengan indah sampai suatu ketika ada banyak sekali kesalahpahaman dan perbedaan sepanjang hari-hari yang mereka lalui. Ada juga buku karangan Dr. Marianne J. Legato, yang berjudul Why Men Never Remember and Women Never Forget. Dalam buku ini jelas sekali dibahas tentang perbedaan tersebut. Seperti yang diceritakan Legato bahwa lelaki dan wanita berpikir secara berbeda, memahami permasalahan secara berbeda, menekankan pentingnya segala sesuatu secara berbeda, dan mengalami dunia di sekelilingnya lewat saringan yang sangat berbeda. Men Don't Listen & Women Can't Read Maps karangan Allan & Barbara Pease juga menyebutkan lebih ilmiah, seperti wanita punya jangkauan sudut pandangan yang lebih besar dari pada lelaki. Bila diukur dari hidung, bisa mencapai 45° ke arah kiri-kanan-atas-bawah, bahkan ada yang mencapai 180°. Dalam struktur otak wanita, kemampuan untuk berbicara terutama ada dibagian depan otak kiri dan sebagian kecil di otak sebelah kanan.
Sementara untuk lelaki, kemampuan berbicara dan bahasa itu bukan kemampuan otak yang kritis. Mereka memfungsikan otak kiri dan tidak ada area yang spesifik. Jadi jangan heran jika wanita senang berbicara dan banyak pula yang ingin dibicarakan, karena kedua belah otaknya mampu bekerja sekaligus. Mungkin inilah yang disebut wanita itu bisa multitasking atau bisa mengerjakan banyak pekerjaan sekaligus dalam satu waktu. Contoh lainnya seperti wanita bisa memasak sambil menelpon. Atau, bisa membaca sambil chatingan *saya banget ini*. Nah bagaimana dengan lelaki? Otak lelaki itu terkotak-kotak dan mampu memilah-milah informasi yang masuk. Lelaki bisa menyimpan semua di otaknya. Sementara otak wanita tidak bekerja seperti itu. Informasi atau masalah yang diterimanya akan terus berputar-putar dalam otaknya. Dan ini tidak akan berhenti hingga ia bisa mencurahkan isi otaknya alias curhat. Itulah kenapa wanita lebih banyak butuh untuk di dengarkan dari pada mencari sebuah solusi. Ada beberapa film yang mengangkat tema-tema serupa seperti What Women Want terus lagu-lagu yang bertemakan hal serupa. Ada satu band Indo yang menyanyikan tema tentang wanita, tapi saya lupa nama band serta judul lagunya. Bahkan ada yang lebih satir disini.
Saya jadi teringat iklan teh sariwangi. Sang Istri selalu menanyakan ke suami hal yang sebenarnya hanya istrinya lah yang paling tau jawabannya. Dari iklan tersebut saya bisa menyimpulkan komukasi dua arah itu pasti sering terjadi, tapi lagi-lagi, semua masalah yang timbul juga diselesaikan dengan komunikasi pula, jadi jika teh sebagai jalan tengah, bagi saya teh hanya media. Media relaksasi agar keduanya bisa saling berkomunikasi dalam kondisi stabil atau saat santai. Banyak sekali teman-teman kampus saya yang berjenis kelamin lelaki. Beberapa diantara mereka sering intens berkomunikasi dan saya harus katakan kedekatan itu bukan jalan tengah sebuah kelancaran atau saling mengerti-nyambungnya satu sama lain dalam komunikasi. Dalam hal ini keduanya- lelaki maupun perempuan- harus memiliki saling keterkaitan/ kecocokan. Saya coba kutip sedikit karya pujangga Kahlil Gibran,
Cinta tidak pernah hadir dari keakraban yang lama atau pendekatan yang tekun, tetapi cinta hadir karena kecocokan jiwa, tanpa itu cinta tak akan pernah hadir dalam bilangan tahun bahkan milenia
Lelaki dan wanita, seyogyanya tidak akan pernah habis kata untuk dibahas, begitu juga dengan cinta. Well, semua penjelasan diatas hanya hitung-hitungan berdasarkan kajian riset. Sekalipun ilmiah, tetap ada yang tidak tercakup. Kajian tersebut membutuhkun lebih banyak spesifikasi seperti, budaya, gen, kebiasaan dan masih banyak lagi. Tapi secara garis besar memang seperti inilah adanya. Jika ada bagian yang tidak dijelaskan atau berbeda 180 derajat dari yang dipaparkan, artinya beberapa dari kita adalah unik.
13 comments:
Apakah Ai sedang jatuh cinta?
Hhahaha
haha..kesimpulannya yang teramat cepat, tapi baiklah, saya tidak membantah.
auw auw auw.. (mendadak romantis) :)
nice post...ehemmm....why him why her...???
ntah mengapa, kok saya jadi ribet dan ngejlimet baca postingan ini...
apalgi, ada banyak masalah yg diangkat dapi ga ada penyelesainnya.. hiks hiks
maafffffffffffff
halo neng geulis, hao jiu bu jian.. hahaha..
pembahasan yang menarik perhatian saya neng.. soalnya kebetulan saya beberapa waktu lampau saya baca buku men are from mars and women are from venus...
ohya, karena ai tidak membantah sedang jatuh cinta, ehem, saya rekomendasikan untuk membaca Psikologi Suami Istri.. hehehe... itu teh mantap pisan.. hahaha... isinya sebenarnya mirip buku-buku yang disebutkan oleh Ai itu.. tapi ada tinjauan islamnya.. hohohoho...
Saya jadi ingat sebuah cerpen.. saya sepakat sama Ai, bukan hanya cinta yang dibutuhkan tapi juga kecocokan.. hohohoho..
Dan saya juga jadi ingat sebuah pesan yang disampaikan teman saya dalam sebuah perjalanan di sebuah kereta. "Inti urusan rumah tangga hanya dua hal,komunikasi dan ekonomi..." hahahah, entah juga, saya ga ngerti apa harus setuju atau ga.. hahahah.. *jadi curhat gini :D *
Penalaran yg bgs.. tpi ap solusi'a dr mslh komunikasi ini?
@kira: komentarnya kira selalu gitu :[
@rizuki: thank's Ki, judul itu gak ada di buku kalkulus, hoho
@marthaandival dan hadisoft: well, by this posted we have actually different communication as well*bleh! Secara sederhana (atau lebih tepatnya, setidaknya menurut saya) masalah komunikasi bisa diselesaikan dengan komunikasi juga, tentunya dengan ditambah hal-hal lain untuk membantu komunikasi dua arah tersebut berjalan baik.
@rifka: iyaa, hao jiu bu jian, Neng? Ni hao ma?
psikologi suami-istri? hehe..satir dan (mungkin) mau tidak mau saya harus membacanya juga, someday^^
wah brarti harus bljr ge teknik berbicara ne,,ckckck.. :D
hehehee :p terarah nih penjelasannya bagus (y)
@hadisoft: eh coba baca dulu buku Men are From Mars, Women Are From Venus, karena sebenaranya bukan teknik berbicara yang penting tapi rasa saling menerima, merespon, toleran dan memaafkan yang menjadi main idea disini^^
@(3 emo): namamu siapa sih mba? ribet bgt ini :[