Akhir desember ini banyak sekali kegiatan yang menumpuk untuk di LPJ (Lembar Pertanggung Jawaban) kan. Semua menumpuk dibarengi dengan setumpuk tugas kuliah dan final hingga awal januari. Wajar kan ya? Namanya juga mahasiswa bukan tukang kuliah! Tanggal 22 desember lalu, Himatika (Himpunan Mahasiswa Matematika) Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala mempelopori satu event berkelas, menurut saya. Memang masih sekelas mahasiswa biasa yang belum memiliki sumbangsih dana besar, tapi semoga saja mampu menginspirasi tiap mahasiswa khususnya fakultas yang menjadikan mahasiswanya menyabet gelar sains sebagai peneliti muda. Event ini juga merupakan wadah bagi mahasiswa yang pernah mengikuti kompetisi-kompetisi tingkat nasional maupun internasional.
Saya yakin sekali, masih banyak mahasiswa hanya melakukan penelitian ketika tugas akhir, setidaknya melalui kaca mata saya yang kuliah di Aceh. Ataupun beberapa mahasiswa yang pernah mengikuti ajang nasional maupun internasional dan belum memiliki wadah untuk mengaplikasikan juga mensosialisasikan apa yang menjadi penelitiannya. Momok ini mengakibatkan komunikasi dua arah berlawanan, sebagian mahasiswa atau adik-adik kelas belum mengetahui dan belum beradaptasi dengan penelitian, juga mahasiswa yang sudah melakukan penelitian hanya bisa menyuarakan hasil telitiannya ketika berhadapan dengan dosen pada sidang tugas akhir. Sebagian alasan inilah, Himatika menjembatani aspirasi keduanya. Masing-masing mahasiswa diuntungkan. Sebenarnya bukan mendapatkan keuntungan pribadi yang bersifat riil atau nominal tapi bagaimana memberi dan membagi agar setidaknya terinspirasi dan "teracuni". Selain itu, ide-ide yang masih menguap bisa di wadahkan dalam sebuah momentum. Momentum itu tak lain, karena kita masih muda dan harus punya karya.
Seminar ini dibuka oleh Nisa, adik kelas saya. Dan, beberapa peneliti yang menyampaikan presentasi adalah teman-teman seangkatan saya. Seperti Novi Reandy Sasmita (Rian), yang mempresentasikan game lingkungan yang ia buat menggunakan free software, Netbeans. Hasil presentasi ini telah ia ikutkan sebagai finalis pada BYEE (Bayer Young Environmental Envoy) dan berhasil menyabet sebagai Duta Lingkungan Aceh. Jika saja ia mampu ke tahap selanjutnya, ia pasti bisa mendapatkan tiket gratis ke Jerman. Tapi saya yakin rencana Tuhan adalah yang terbaik. Jika ada presentasi yang mendapatkan tepuk tangan paling meriah, Vera Halfiani lah orangnya. Presentasi yang ia sampaikan adalah hasil sebulan KKP (Kuliah Kerja Profesi) di BPS (Badan Pusat Statistik) Aceh. Ia membuat sebuah model matematika yang dapat memperkirakan jumlah pertumbuhan penduduk di Aceh hingga tahun 2025. Satu lagi teman seangkatan saya, Khairun Amala yang berhasil mewakili Provinsi Aceh untuk mengikuti OSN-PTI (Olimpiade Sains Nasional-Perguruan Tinggi Indonesia) di Jakarta. Penelitiannya hampir sama dengan Vera, membuat modeling matematika untuk menganalisa produksi DME (Dimetil Eter) pada kebutuhan rumah tangga di Indonesia dengan menggunakan proyeksi model pertumbuhan. Laina Farsiah, satu-satunya peneliti wanita angkatan 2007 yang telah melaksanakan KKP nya di Taiwan. Ia melakukan risetnya di Academi Sinica, tepatnya di OSSF (Open Source Software Foundry) untuk mempelajari Media Wiki. Sedikit informasi, Jurusan matematika yang saya tekuni sekarang, menspesifikasikan bidang minat matematika dalam 4 hal, Matematika-Terapan, Matematika-Murni, Matematika-Statistik dan Matematika-Komputasi (Computer Science). Semua teman yang saya sebutkan adalah Mahasiswa Matematika angkatan 2007 yang juga teman sekelas saya. Presenter terakhir adalah Rika Sri Utami. Rika mahasiswa MIPA Kimia yang jenius luar biasa dan rendah hati pula. Ia mahasiswi tercepat angkatan 2007 yang akan sidang proposal dalam bulan ini. Ia mengikutkan penelitiannya pada PKM-P (Pekan Kreatifitas Mahasiswa-Penelitian) tahun lalu. Dalam penelitiannya ia juga mengikutkan Rian dan Milda (Mahasiswi Jurusan Biologi) sebagai partner kerja. Judul penelitiannya untuk menguji antimakan ekstrak Metanol dan Etilasetat tumbuhan Loranthus Parasiticus terhadap Epilachna Sparsa.
Saya sebagai moderator merangkap MC, merasa dikelilingi nuansa akademik yang kental dan nuansa peniliti yang begitu melekat pada Fakultas yang hampir 4 tahun saya naungi. Rasanya tiap detil yang mereka teliti sayang sekali jika hanya disimpan dalam bentuk kertas semata. Teman-teman di sekeliling merupakan guru besar yang selalu memberi inspirasi bahwa jargon "Yang Muda Yang Berkarya" belum mati. Saya seperti lalat dalam tudung. Masih sedikit sekali yang saya persembahkan untuk kampus maupun lingkungan. Karya saya masih kecil. Saya sangat yakin, sedikit saja bekerja keras akan membuahkan hasil yang lebih baik. Mari generasi muda, tak ada waktu untuk berleha!
•Monday, December 27, 2010
This entry was posted on Monday, December 27, 2010 and is filed under
Friends
,
Mozaik
,
Refleksi
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
2 comments:
saya baru tahu kalau ai ada buat tulisan tentang konferensi mahasiswa. bagus seperti tulisan ai lainnya. ^^
Vera Halfiani
iya ver, sudah lama ada tulisan ini, vera aja yang baru muncul,hehe